Ketika seorang lelaki sedang berada disebuah padang sahara yang amat luas, tiba-tiba ia mendengar suara yang muncul dari awan , "Siramilah kebun si Fulan!". Awan tersebut kemudian berjalan dan menumpahkan airnya disuatu tanah yang banyak bebatuannya. Ternyata sudah ada selokan-selokan yang menampung semua air itu, lalu mengalir pada satu tempat.
Dan ternyata sudah ada pula seorang laki-laki yang berdiri di kebunnya dan membelokkan aliran air tersebut dengan sekopnya. Kemudian lelaki pertama tadi bertanya kepada pemilik kebun tersebut, "Wahai hamba Allah, siapakah namamu? Ia menjawab "Fulan", nama yang terdengar dari awan tadi ". Si pemilik kebun balik bertanya , "Wahai hamba Allah , kenapa anda menanyakan nama saya?" Ia menjawab, "Sesungguhnya aku mendengar suara dari awan yang mencurahkan air ini, katanya "Siramilah kebun si Fulan," yaitu nama anda.
Lantas apa yang anda perbuat terhadap kebun ini?
Dan ternyata sudah ada pula seorang laki-laki yang berdiri di kebunnya dan membelokkan aliran air tersebut dengan sekopnya. Kemudian lelaki pertama tadi bertanya kepada pemilik kebun tersebut, "Wahai hamba Allah, siapakah namamu? Ia menjawab "Fulan", nama yang terdengar dari awan tadi ". Si pemilik kebun balik bertanya , "Wahai hamba Allah , kenapa anda menanyakan nama saya?" Ia menjawab, "Sesungguhnya aku mendengar suara dari awan yang mencurahkan air ini, katanya "Siramilah kebun si Fulan," yaitu nama anda.
Lantas apa yang anda perbuat terhadap kebun ini?
Sipemilik kebun menjawab , "Adapun mengenai apa yang engkau katakan itu,
Imam Ibnul Qoyyim mengatakan : "Sesungguhnya shodaqah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai bencana sekalipun pelakunya orang yang "Fajir" (pendosa), zholim, atau bahkan orang kafir, karena Allah akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantaraan shadaqoh tersebut. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi umat manusia, baik yang berpendidikan maupun orang yang masih awam. Seluruh penduduk muka bumi sepakat tentang hal ini karena mereka telah mencobanya. ( Al-wa'bilu sh-shoyyib, karya ibnul Qoyyim (1/49)
Beliau menyebutkan tentang sebab-sebab yang bisa melapangkan dada, "Diantaranya adalah berbuat baik kepada orang lain, dan membantu mereka dengan sesuatu yang memungkinkan untuk diberikan, baik berupa harta , jabatan, fisik dan berbagai macam kebaikan lainnya.
Karena orang yang dermawan lagi suka berbuat baik adalah orang yang paling lapang dadanya, paling bagus jiwanya, dan paling tentram hatinya. Sedangkan orang yang bakhil yang tidak memiliki kebaikan dalam dirinya adalah orang yang paling sempit dadanya, paling susah hidupnya, dan paing besar kesedihan maupun gundah gulananya ( Zadu 'l-Ma'ad, karya Ibnul qoyyim (2/24)
Beberapa ayat dan hadis tentang shodaqah :
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya dimalam dan siang hari secara sembunyi dan terang-terangan , maka mereka mendapat pahala disisi Robbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak(pula) mereka bersedih hati (Qs Al-baqarah :274)
"Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuk nya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak (Al -Hadid :11)
"Katakanlah , sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendakinya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantikannya dan Dialah Pemberi Rezeki yang sebaik-baiknya"
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa nabi bersabda "Tiada hari yang dilewati oleh semua hamba kecuali pada pagi harinya ada dua malaikat turun. Kemudian salah satu dari malaikat tersebut berkata, "Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak." sedang malaikat yang satunya lagi berucap, "Ya Allah, hilangkanlah harta orang yang tidak mau bershodaqah (bakhil)" ( HR Bukhari)
Rasullulah SAW bersabda : "Adakah diantara kalian yang lebih mencintai harta untuk ahli warisnya daripada hartanya sendiri? "Mereka para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah , tidak ada seorangpun diantara kami kecuali lebih mencintai hartanya sendiri."
Beliau bersabda , "Sesungguhnya hartanya yang sebenarnya adalah yang telah ia persembahkan (infakkan) . Sedangkan harta untuk ahli warisnya adalah yang tidak ia infakkan. "(HR Bukhari)
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah berkata :" Setiap orang pada hari kiamat nanti akan berada dibawah naungan shodaqahnya, sehingga Allah memisahkan diantara manusia." atau beliau bersabda, "Sehingga Allah memutuskan diantara manusia" (diriwayatkan oleh Ahmad dan di shohihkan oleh Al-Albanni dalam shohihu t-Tharghib wa t -Tarhib)
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh bahwa Rasulullah bersabda :
"Seorang hamba berkata , 'Hartaku, hartaku' Sesungguhnya harta yang ia punyai itu hanya ada tiga , yaitu apa yang dia makan kemudian habis, apa yang ia pakai kemudian usang , dan apa yang ia berikan kemudian ia mendapatkan pahalanya. Sedangkan yang selain itu akan hilang dan ia tinggalkan untuk orang lain (diwariskan)"
(Sumber : Kholid Bin Sualaiman Ar-Robi "Shodaqoh Memang Ajaib")
=BC/12/10/09=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar