Assalamualaikum wr wb
Sahabatku rahimakumullah.
Shalat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Setiap hari sedikitnya 5X kita diserukan untuk melakukan Shalat wajib. Shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar pada diri kita.
Allah Swt berfirman, "Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar". (QS. Al-Ankabut : 45)
Tapi dalam praktek sering kita lihat, orang yang kelihatan rajin Shalat justru berbuat keji, membuat kerusakan, mengebom orang yang tidak berdosa, menganiaya orang, merampas hak orang, korupsi, melakukan perzinahan dan kemungkaran-kemungkaran lainnya.
Apanya yang salah?.
Yang salah pastilah bukan ayatnya, karena ayat Allah pastilah mutlak kebenarannya, tapi yang sdalah adalah orang-orang yang diseru oleh ayat tersebut, yaitu kita, manusianya.
Karena memang ternyata Allah Swt berfirman dalam Hadits Qudsi bahwa Tidak semua orang yang Shalat itu Bershalat dan diterima Shalatnya.
Rasulullah Saw bersabda, Allah 'Azza wajalla berfirman :
"Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku." (HR. Ad-Dailami)
Dari Hadits Qudsi di atas jelaslah bahwa Shalat yang diterima Allah adalah Shalat bagi :
1) orang-orang yang orang yang merendahkan diri kepada kebesaran dan keagungan Allah Swt;
2) orang-orang yang menahan syahwatnya dari perbuatan haram yang dilarang Allah Swt;
3) orang-orang yang tidak terus-menerus bermaksiat terhadap Allah Swt;
4) orang-orang dermawan yang memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang;
5) orang-orang yang mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing (yang bukan keluarganya) yang memerlukan pertolongan.
6) Dan semua itu dilakukan bukan karena riya’, melainkan ikhlas karena Allah Swt semata.
Sebaliknya dari hadits di atas, jika ada orang yang Shalat tapi masih punya sifat sombong, yang merasa dirinya lebih besar dari pada orang lain, memandang enteng orang lain yang boleh jadi karena ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak-buah dan kecantikannya dll; yang tidak mampu menahan syahwatnya, rajin bermaksiat, bakhil (pelit), tidak membantu orang yang tertimpa musibah, atau riya’ dengan amal-amalnya yang dilakukan bukan karena Allah, maka Shalatnya akan sia-sia dan tidak diterima Allah Swt.
Dalam hadits yang lain, Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa ada 10 orang yang shalatnya tidak diterima oleh Allah Swt, antara lain : orang yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat; orang yang suka minuman keras tanpa mau meninggalkannya (bertaubat); Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim dan suka menganiaya rakyatnya; orang yang suka makan riba dan orang yang shalatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.
Orang yang Shalat tapi melakukan perbuatan keji dan mungkar, dalam hadits yang lain dikecam oleh Rasulullah Saw melalui sabdanya : "Barang siapa yang shalatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya shalatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah Swt dan jauh dari Allah.
Masih terkait orang yang Shalat tapi melakukan perbuatan keji dan mungkar, Imam Hassan Bin Abi Thalib ra memberi nasehat bijak,: "Kalau Shalatmu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan shalat. Dan pada hari kiamat nanti shalatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk." Naudzubillah mindzalik.
Nah, sebaliknya bagi orang-orang yang diterima Shalatnya, Allah Swt menjanjikan akan memberikan cahaya pada wajahnya, mengabulkannya permohonan doanya, Allah akan melindunginya dan menyuruh para MalaikatNya untuk menjaganya serta dijanjikan Surga Firdaus.
Dalam Hadits Qudsi ,Rasulullah Saw bersabda, Allah Swt berfirman: "Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Ad-Dailami)
Semoga Allah Swt senantiasa menerima Shalat kita dan anak2 keturunan kita semua dan melipatgandakan pahalanya, dan semoga Allah Swt memberikan cahaya pada wajah kita dan anak2 keturunan kita, mengabulkannya permohonan doa yang kita panjatkan, melindungi kita dan anak keturunan kita dan Allah menyuruh para MalaikatNya untuk menjaga kita dan anak2 keturunan kita dan kelak mendapatkan ganjaran berupa Surga Firdaus, serta semoga Allah Swt menjauhkan kita dan anak2 keturunan kita dari perbuatan keji dan mungkar dan juga riya’. Aamiin.
Semangat Pagi sahabatku, Selamat beraktifitas menjemput rezeki dan jangan lupa untuk saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran.
Untuk Anda yg sedang dilanda musibah/sakit, Semoga Allah segera mengangkat musibah/ penyakitnya dan menggantinya dgn kesehatan dan kebahagiaan. Amin YRA
Semoga tulisan sederhana ini membawa manfaat bagi diri saya, keluarga dan kita semua. Amin YRA
Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Terima kasih banyak, thank you n matur Syukran atas waktunya.
Bâraka Allâh fîkum. Amiin
Wassalamualaikum wr wb
Imam Puji Hartono (IPH)
Sahabatku rahimakumullah.
Shalat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Setiap hari sedikitnya 5X kita diserukan untuk melakukan Shalat wajib. Shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar pada diri kita.
Allah Swt berfirman, "Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya Shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar". (QS. Al-Ankabut : 45)
Tapi dalam praktek sering kita lihat, orang yang kelihatan rajin Shalat justru berbuat keji, membuat kerusakan, mengebom orang yang tidak berdosa, menganiaya orang, merampas hak orang, korupsi, melakukan perzinahan dan kemungkaran-kemungkaran lainnya.
Apanya yang salah?.
Yang salah pastilah bukan ayatnya, karena ayat Allah pastilah mutlak kebenarannya, tapi yang sdalah adalah orang-orang yang diseru oleh ayat tersebut, yaitu kita, manusianya.
Karena memang ternyata Allah Swt berfirman dalam Hadits Qudsi bahwa Tidak semua orang yang Shalat itu Bershalat dan diterima Shalatnya.
Rasulullah Saw bersabda, Allah 'Azza wajalla berfirman :
"Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku." (HR. Ad-Dailami)
Dari Hadits Qudsi di atas jelaslah bahwa Shalat yang diterima Allah adalah Shalat bagi :
1) orang-orang yang orang yang merendahkan diri kepada kebesaran dan keagungan Allah Swt;
2) orang-orang yang menahan syahwatnya dari perbuatan haram yang dilarang Allah Swt;
3) orang-orang yang tidak terus-menerus bermaksiat terhadap Allah Swt;
4) orang-orang dermawan yang memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang;
5) orang-orang yang mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing (yang bukan keluarganya) yang memerlukan pertolongan.
6) Dan semua itu dilakukan bukan karena riya’, melainkan ikhlas karena Allah Swt semata.
Sebaliknya dari hadits di atas, jika ada orang yang Shalat tapi masih punya sifat sombong, yang merasa dirinya lebih besar dari pada orang lain, memandang enteng orang lain yang boleh jadi karena ilmu, amal, keturunan, kekayaan, anak-buah dan kecantikannya dll; yang tidak mampu menahan syahwatnya, rajin bermaksiat, bakhil (pelit), tidak membantu orang yang tertimpa musibah, atau riya’ dengan amal-amalnya yang dilakukan bukan karena Allah, maka Shalatnya akan sia-sia dan tidak diterima Allah Swt.
Dalam hadits yang lain, Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa ada 10 orang yang shalatnya tidak diterima oleh Allah Swt, antara lain : orang yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat; orang yang suka minuman keras tanpa mau meninggalkannya (bertaubat); Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim dan suka menganiaya rakyatnya; orang yang suka makan riba dan orang yang shalatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.
Orang yang Shalat tapi melakukan perbuatan keji dan mungkar, dalam hadits yang lain dikecam oleh Rasulullah Saw melalui sabdanya : "Barang siapa yang shalatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya shalatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah Swt dan jauh dari Allah.
Masih terkait orang yang Shalat tapi melakukan perbuatan keji dan mungkar, Imam Hassan Bin Abi Thalib ra memberi nasehat bijak,: "Kalau Shalatmu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan shalat. Dan pada hari kiamat nanti shalatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk." Naudzubillah mindzalik.
Nah, sebaliknya bagi orang-orang yang diterima Shalatnya, Allah Swt menjanjikan akan memberikan cahaya pada wajahnya, mengabulkannya permohonan doanya, Allah akan melindunginya dan menyuruh para MalaikatNya untuk menjaganya serta dijanjikan Surga Firdaus.
Dalam Hadits Qudsi ,Rasulullah Saw bersabda, Allah Swt berfirman: "Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Ad-Dailami)
Semoga Allah Swt senantiasa menerima Shalat kita dan anak2 keturunan kita semua dan melipatgandakan pahalanya, dan semoga Allah Swt memberikan cahaya pada wajah kita dan anak2 keturunan kita, mengabulkannya permohonan doa yang kita panjatkan, melindungi kita dan anak keturunan kita dan Allah menyuruh para MalaikatNya untuk menjaga kita dan anak2 keturunan kita dan kelak mendapatkan ganjaran berupa Surga Firdaus, serta semoga Allah Swt menjauhkan kita dan anak2 keturunan kita dari perbuatan keji dan mungkar dan juga riya’. Aamiin.
Semangat Pagi sahabatku, Selamat beraktifitas menjemput rezeki dan jangan lupa untuk saling berlomba dalam kebaikan dan saling berpesan dalam kebenaran dan kesabaran.
Untuk Anda yg sedang dilanda musibah/sakit, Semoga Allah segera mengangkat musibah/ penyakitnya dan menggantinya dgn kesehatan dan kebahagiaan. Amin YRA
Semoga tulisan sederhana ini membawa manfaat bagi diri saya, keluarga dan kita semua. Amin YRA
Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Terima kasih banyak, thank you n matur Syukran atas waktunya.
Bâraka Allâh fîkum. Amiin
Wassalamualaikum wr wb
Imam Puji Hartono (IPH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar