Assalamualaikum wr wb
Dalam Kitab “Minhaj Al-Balaghah”
diriwayatkan dari Imam Ali Bin Abi Thalib kw, hadits yang panjang
tentang “Khutbah Nabi Muhammad SAW menyambut bulan Ramadhan”. Seperti
biasa, khutbah Nabi Saw itu sangat penuh makna dan menyentuh hati. Di
tengah-tengah khutbahnya, Nabi Saw melayani pertanyaan para sahabatnya.
Rasul
Saw memulai Khutbah beliau dengan mengingatkan akan kedatangan bulan
istimewa, bulan yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Siangnya,
malamnya maupun jam demi jamnya adalah yang paling utama.
Dalam
salah satu hadits shahih yang sampai kepada kita, tentang keutamaan
bulan suci Ramadhan, diriwayatkan, Nabi Saw bersabda “Telah datang
kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada
bulan ini dengan menurunkan rahmat, mengahapus dosa-dosa dan mengabulkan
do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan Dia
membangga-banggakanmu kepada malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada
Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang sengsara
ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.” (H.R.
At-Thabrani)
Dalam awal khutbahnya, Rasul Saw bersabda
“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah.
Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Ramadhan adalah bulan Tuhan, bulan yang penuh
berkah, dimana Rasul Saw juga mengingatkan, bahwa Allah mengundang kita
menjadi tamu Allah di bulan Ramadhan. Di bulan ini setiap hembusan
nafas kita akan menjadi tasbih. Tidur kita dihitung sebagai ibadah.
Banyak yang meragukan hadits tidurnya orang berpuasa itu ibadah. Tentu
saja maksud Nabi, lebih utama jika kita tidak tidur dan melakukan
kegiatan2 yang positif dan bermanfaat. Dari segi sanad maupun matannya,
hadits tidurnya orang puasa dihitung ibadah tidak terbantahkan. Di bulan
ini pula semua amal-amal kita diterima dan setiap untaian doa kita
diijabah Allah Swt.
Rasul Saw bersabda :”Inilah bulan ketika kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah .Di bulan Ramadhan kita akan menahan haus dan
lapar. Apa yang halal diharamkan bagi kita di siang hari. Oleh karenanya
kita juga diminta banyak berdoa dengan tulus agar Allah membimbing
kita untuk melakukan puasa kita dengan baik dan membaca Al Qur’an serta
mentadaburinya. Kita diperintahkan untuk berdoa agar Allah Swt
menguatkan iman kita.
Dalam salah satu Hadits yang sampai
kepada kita, Nabi Saw bersabda”Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan
keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni
dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari). Rasul Saw mengecam kita jika
Ramadhan berlalu dan kita tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang
agung ini.
Rasul Saw bersabda :”Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Ramadhan adalah bulan persaudaraan sesama
manusia. Sebagaimana dalam khutbah lanjutannya, Rasul Saw memerintahkan
kita untuk bersedekah kepada para fakir dan miskin. Rasul juga meminta
kita untuk di bulan suci ini memuliakan kedua orangtua kita baik jika
orangtua kita masih hidup ataupun jika sudah meninggal dunia.
Rasul
Saw juga memerintahkan kita untuk menyayangi anak2 kita, adik-adik kita
yang lebih muda umurnya dibanding kita dan saling mengunjungi dalam
rangka menyambungkan tali silaturahim (persaudaraan) dengan kerabat kita
maupun dengan sesama. Di bulan ini pula Rasul mengingatkan kita agar
senantiasa menjaga lidah dan mulut kita dari perkataan-perkataan dusta,
fitnah, ghibah atau yang tidak membawa manfaat.
Dalam
sebuah Hadits dilaporkan kepada Nabi Saw tentang seseorang yang selalu
berpuasa di waktu siang dan bangun malam untuk shalat tetapi sering
menyakiti tetangganya dengan lidahnya. Nabi Saw Ia menjawab singkat:
“Dia di neraka! “.
Tentang menjaga lidah dari dusta, dalam
hadist riwayat Imam Bukhari, Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa
tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa)
maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya. (HR. Bukhari)
Di
bulan ini pula kita diminta untuk menjaga pandangan kita aurat yang
tidak halal serta dari apa-apa yang tidak halal kita melihatnya, dan
menjaga pendengaran kita dari ghibah (gossip), perkataan kotor serta
apa-apa yang kita dilarang Allah untuk mendengarkannya.
Rasul Saw bersabda :”Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. “
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Pada khutbah selanjutnya, sebagai Bapak bagi
anak-anak yatim (Abul Yatama) di bulan ini Rasul Saw mengajak kita untuk
berbuat seperti beliau, yaitu mengasihani anak-anak yatim serta
menyantuninya. Di bulan ini Rasul memerintahkan kita untuk bertaubat
kepada Allah dari segala dosa-dosa kita. Pada setiap Shalat kita diminta
untuk berdoa, karena saat itulah saat yang utama, dimana Allah Swt
memandangi kita semua, hambaNya dengan penuh kasih sayang. Rasul Saw
menjamin bahwa Allah Swt akan menjawab ketika kita menyeruNya dan Allah
Swt akan menyambut kita ketika kita memanggilNya, dan Allah pasti akan
mengabulkan doa-doa kita ketika kita berdoa memohon kehadiratNya.
Rasul Saw bersabda :”Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih;
Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Rasul Saw juga mengajak kita untuk banyak
beristighfar,memohon ampunan atas banyaknya dosa-dosa kita dan menebus
jiwa kita yang tergadai dosa-dosa kita. Perbanyaklah juga shalat-shalat
sunnah dan panjangkanlah sujud kita (dalam shalat) di bulan ini, agar
Allah ringankan punggung kita dari beratnya dosa-dosa kita. Rasul Saw
juga mengingatkan bahwa Allah Swt tidak akan mengazab orang-orang yang
shalat dan sujud, dan Dia tidak akan mengancam kita dengan neraka pada
hari manusia berdiri di hadapan Pengadilan Ilahi kelak di yaumil hisab.
Rasul Saw bersabda :”Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar.
Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Ramadhan adalah Bulan Penuh ampunan (maghfirah),
sebaggaimana dalam khutbah selanjutnya, Rasul Saw mengajak kita untuk
berbuat baik kepada sesama, meringankan kesulitan mereka. Kita
dianjurkan untuk memberi ‘buka puasa’ kepada saudara-saudara kita sesama
muslim di bulan ini dan karenannya Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa
kita serta kelak akan diganjar Allah kebaikan sama nilainya dengan
membebaskan budak.
Dalam hadits diriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa
memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh
pahalanya, dan pahala bagi yang (menerima makanan) berpuasa tidak
dikurangi sedikitpun. (HR. Tirmidzi)
Rasul Saw juga
mengajak kita untuk menjaga kita dari panasnya api neraka walau hanya
dengan sedekah memberi buka sebiji kurma dan atau seteguk air.
Rasul Saw bersabda,”Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
(Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”
Rasulullah meneruskan (khutbahnya) “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Rasul Saw mengajak kita untuk memperbaiki dan
mempercantik ahlak kita di bulan ini, karena siapa saja diantara kita
yang baik ahlaknya, maka kelak ia akan berhasil melewati sirathol
mustaqim pada hari ketika kaki-kaki banyak manusia tergelincir jatuh ke
dalam Neraka Jahanam. Sebaliknya ahlak yang buruk akan menghapus amal
puasa dan shalat kita.
Rasul Saw bersabda:”Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Khusus kepada para bawahan kita, kepada para
pembantu kita atau para tanggungan kita, Rasul Saw memerintahkan kepada
kita agar meringankan pekerjaan mereka di bulan suci ini, agar mereka
bisa beribadah secara optimal juga di bulan suci. Dengan meringankan
beban pekerjaan kepada mereka, maka kelak Allah akan meringankan
pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Sebaliknya memaki bawahan atau pembantu
kita akan menghapus pahala amal puasa kita.
Dalam satu
hadits diriwayatkan, pada bulan Ramadhan Nabi yang mulia memergoki
seorang perempuan yang memaki budaknya (pembantunya). Rasul Saw kemudian
memanggil perempuan itu dan menyuruhnya berbuka. Perempuan itu berkata:
"Inni shaimah. Aku berpuasa." "
Rasul Saw bersabda, “Bagaimana mungkin kamu berpuasa tetapi kamu maki-maki budakmu."
Dalam
hadits tersebut, Nabi Saw mengingatkan kita bahwa bulan Ramadhan adalah
bulan perkhidmatan, bukan makian. Memaki hamba Allah akan menghapuskan
semua pahala puasanya. Agar supaya puasa itu bermanfaat bagi kita, maka
tinggalkan segala macam kezaliman, terutama pada orang kecil.
Rasul Saw bersabda :”Siapa saja yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat”.
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Rasul juga memerintahkan kita untuk menahan
setiap keburukan yang akan kita lakukan, agar Allah Swt kelak menahan
murka-Nya pada hari kita berjumpa dengan-Nya.
Rasul Saw bersabda :”Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya”.
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Sebanyak 2 kali dalam khutbah yang sama, Rasul
mengingatkan kita tentang anak-anak yatim, dan kita di bulan ini
diperintahkan untuk memuliakannya, agar kelak Allah Swt memuliakan kita
pada hari kita berjumpa dengan-Nya.
Rasul Saw bersabda :”Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Ramadhan adalah Bulan Persaudaraan bagi sesama
ummat. Sebanyak 2 kali pula dalam khutbah yang sama, Rasul Saw
mengingatkan kita akan pentingnya menyambungkan tali persaudaraan
(silaturahim) diantara sesama, agar kelak Allah sambungkan hubungan kita
denganNya pada hari kita berjumpa denganNya di yaumil hisab. Rasul Saw
juga mengecam siapa saja diantara kita yang memutuskan tali persaudaraan
dengan sesama, dan kita diancam akan putus dari rahmat Allah Swt kelak
di yaumil hisab.
Rasul Saw bersabda :”Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Dalam khutbah berikutnya, Rasul memerintahkan
kita agar memperbanyak shalat sunnah dan memperbanyak membaca Shalawat
Nabi. Shalat-shalat sunnah yang kita kerjakan di bulan Ramadhan ini akan
mendapat ganjaran kebebasan dari siksa api neraka. Demikian juga
setiap shalat fardhu di bulan Ramadhan ini akan mendapatkan ganjaran
seperti melakukan 70 kali shalat fardu di bulan lain. Sedangkan bagi
siapa saja diantara kita yang memperbanyak membaca shalawat Nabidi
bulan Ramadhan ini, Allah akan memberatkan timbangannya kelak di yaumul
hisab, pada hari ketika timbangan meringan.
Dalam Hadits
Imam Ahmad, disebutkan bahwa bagi siapa saja yang berpuasa dan shalat
malam pada malam harinya, maka ia akan bersih dari dosa seperti bayi
yang baru dilahirkan.
Rasulullah Saw bersabda “Allah 'Azza
wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam
harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala
(keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru
dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Ahmad)
Rasul Saw bersabda :”Barangsiapa melakukan shalat sunnah di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.
Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur’an,
yaitu di malam qadar (Al-Lait-Al Qadr) . Rasul Saw memerintahkan kepada
kita untuk memperbanyak membaca Al Qur’an dan kata Rasul ganjaran sama
dengan mengkhatamkan seluruh Al Qur’an bagi siapa saja yang membaca satu
ayat Al Qur’an di bulan suci Ramadhan ini. Subhanallah
Rasul Saw bersabda :”Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Ramadhan adalah penuh rahmat, dan Allah Swt akan
membukakan pintu-pintu surga bagi kita, oleh karenanya kita
diperintahkan agar selalu berdoa memohon kepada Allah Swt, Sang Pemilik
Surga, agar Allah Swt tidak akan pernah menutupkannya bagi kita
selamanya.
Sebaliknya, di bulan suci ini, Allah Swt akan
menutup Pintu-pintu neraka, oleh karenanya bermohonlah kepada Allah Swt
agar pintu Neraka tersebut tidak akan pernah dibukakan untuk kita
selamanya.
Di bulan suci ini juga Setan-setan dibelenggu
Allah, oleh karenanya bermohonlah kepada Allah Swt agar Setan tidak lagi
pernah menguasai diri kita selamanya.
Rasul Saw bersabda :"Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu.
Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.”
Sahabatku
yang dirahmati Allah, Sebagai penutup Khutbah Ramadhannya, Rasul Saw
menjawab pertanyaan Imam Ali Bin Abu Thalib kw bahwa amalan yang paling
utama selama bulan Ramadhan ini adalah menjaga diri kita dari apa-apa
yang telah diharamkan Allah Swt. Termasuk juga di sini kita
diperintahkan untuk meninggalkan segala bentuk kezaliman, baik zalim
terhadap diri sendiri, terlebih lagi zalim terhadap orang lain.
So,
Agar supaya semua ibadat kita di bulan Ramadhan ini mendatangkan faedah
yang bernilai bagi kita, tinggalkan segala yang diharamkan Allah,
tinggalkan segala bentuk kezaliman. Dan supaya puasa kita menjadi
persembahan yang agung bagi-Nya, sertailah semuanya dengan perkhidmatan
kepada Allah Swt dan juga perkhidmatan kepada sesama manusia.
Sebelum Rasul Saw menutup Khutbahnya, Amirul mukminin Ali Bin Abu Thalib Kw yang meriwayatkan haidts ini berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini?”
Jawab Nabi SAW: “Ya Abal Hasan! (Ali). Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.
Imam Puji Hartono (IPH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar