Karena tidak melakukan dosa besar,
sering aku merasa tak memiliki dosa besar….
Padahal kumpulan dosa-dosa kecilku menjadi dosa besar
Jiwaku berkata :” Ingatkah kamu betapa banyak dosa kecil yang
menyebabkan pelakunya Su’ul Khatimah (akhir yang buruk)?
Terkadang dosa kecil bisa berubah menjadi dosa besar, ketika: rutin dilakukan;. Menganggap kecil dosa; Merasa senang dengan dosa;Menyepelekan perlindungan Allah; Pamer dosa; Menginspirasi pendosa lain.
Dan ingatlah ketika Ibnu Abbas r.a berkata :” Wahai pemilik dosa, kamu pasti akan mengikuti dosa besar dari dosa yang lain, Kurangnya rasa malumu kepada orang yang sebelah kanan dan kirimu adalah dosa besar, Kamu tertawa sedangkan kamu tidak tahu apa yang akan diperbuat Allah padamu adalah Dosa besar.. Kebahagiaanmu dengan dosa yang kamu lakukan adalah dosa besar, Kesedihanmu terhadap dosa ketika kamu kehilangannya adalah dosa besar. Dan ketakutanmu dari angin yang jika menggetarkan pintumu , namun dosa yang kamu lakukan tidak menggetarkan hatimu dari pandangan Allah terhadapmu adalah dosa paling besar .
Karena ibadah wajib sudah kukerjakan.
Sering ku merasa amal kebajikanku sudah cukup.
Padahal tidak ada jaminan kualitas atas hal itu.
Jiwa ku berkata :” Benar, Tidak ada jaminan kualitas atas hal itu”.
Jika ibadah yang kamu lakukan semata-mata hanya sebatas penggugur kewajiban, alangkah kasihannya kamu.Ibadah hanya beban, ritual, alakadarnya.
Kebohongan terbesar manusia adalah ketika mengganggap ibadah bukan kebutuhan. Bagaimana mungkin kamu mengharap “Dicintai Allah” bila kamu tidak pernah melakukan” amalan-amalan yang dicintainya?
”Energi ibadah akan memancar kuat jika kamu beribadah dengan amalan yang sangat dicintai Allah SWT dan digemari Rasulullah SAW,
Karena kedua perekam itu tidak terlihat,
begitu nikmatnya kubicarakan kejelakan orang lain.
Padahal suara hatipun terekam oleh keduanya.
Jiwaku berkata :”Hindarilah Ghibah”. Ingatlah ketika seseorang mengalami azab kubur yang sangat pedih disebabkan karena ia suka menggunjing.
"Jauhilah kebanyakan dari prasangka
Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa
Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain
Sukakah diantara kamu memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya
Dan bertakwalah kepada Allah
Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang"(QS Al-hujarat:12)
Karena tak tahu kapan datangnya ajal.
Hampir tidak pernah kutulis dan kuucapakan wasiat.
Padahal utang dan janjikupun tak hanya satu dua.
Jiwa ku berkata : “Bayarlah utang, tuliskan wasiat, sebab utang kalau tidak dibayarkan didunia maka akan di bayar diakhirat”.
Dihari kiamat kelak , Allah SWT akan mengundang para penghutang (Shaahibud dain) dihadapan Qudratnya. Allah SWT berfirman “Wahai anak Adam! , mengapa kalian berhutang dan mengambil pinjaman atas orang lain?” . Mereka menjawab. “Wahai Tuhan kami, Engkau Maha Mengetahui bahwa kami mengambil hutang disebabkan kami tidak bisa makan, tidak bisa minum dan tidak berpakaian. Kami tidak menghambur-hamburkannya melainkan kami ditimpa kebakaran, kemalingan dan kebangkrutan”.
Allah SWT kembali berfirman, “Benar hamba-ku!, Aku lebih berhak membayar atas diri kalian semua”
Maka ditimbanglah amal mereka, sehingga lebih condong kepada kebaikan mengalahkan amal keburukan. Mereka dimasukkan ke dalam surga karena Rahmatnya (HR Ahmad dan Thabrani)
Lalu jiwaku melanjutkan, Sedang bagi yang berpiutang.
Allah SWT merahmati dan memuliakan orang yang memberi pinjaman pahala malah lebih baik dari sadaqah.
Rasulullah bersabda: “Rahmat Allah atas siapa-siapa yang mudah dalam membeli , mudah dalam menjual,mudah dalam membayar dan mudah dalam menagih”(HR :Bukhari)
( Memberikan kemudahan berarti meniadakan unsur yang memberatkan. Bisa dengan keleluasaan tempo pembayaran, memundurkan atau menghapus utang sama sekali)
Jiwakupun berkata : Tepatilah janji, salah satu ciri orang munafik adalah orang yang tidak menepati janji
Karena kematian belum menghampiriku.
Sedikit kuperbuat untuk menghadapinya.
Padahal ketika itu keputusasaan pun tak ada guna.
Jiwaku berkata :” Ingatlah kematian!!! Persiapkanlah bekal untuk kehidupan yang abadi. Jadikanlah dunia sebagai ladang amal untuk akhiratmu "
Sesungguhnya kematian itu pasti datang.
Tidak ada yang tau kapan dia akan menjemputmu, mungkin esok. Lusa, seminggu lagi, sebulan lagi atau bahkan mungkin beberapa menit lagi.
Lihatlahlah usia mu, berapa banyak yang kamu investasikan untuk akhirat.
Berapa banyak yang digunakan untuk beribadah dan mengerjakan amal shaleh
Padahal tidurpun adalah kebaikan bila diniatkan.
Padahal bekerjapun adalah kebaikan bila di niatkan
Di Yaumil akhir kelak di hadapan Allah SWT setiap menit, setiap detik akan diminta pertanggungjawabannya.
Akupun tercenung, gemetar dan merinding
Ya ALLAH.... , ampunilah aku hambamu yang telah lalai ini...
Yang telah mendhalimi diri sendiri...,atas Hidup yang belum memberi arti, atas usia yang tersia-siakan, atas waktu yang terbuang percuma, atas janji yang terabaikan, ibadah yang tidak seberapa... Ya Allah aku Malu terhadap-Mu... Aku takut atas Murka-Mu..., Aku tidak Kuat menghadapi Azab-Mu....
Jiwaku berkata :”Menangislah....,
Tangisilah dosa-dosa yang telah kamu lakukan
Yang telah menjadikan kamu orang yang lalai.
Sebelum hatimu benar-benar sakit dan mati....
Hati yang tidak bisa membedakan yang baik dan yang buruk
Hidupkanlah hatimu dengan Zikrullah
Lakukanlah ibadah-ibadah sunnah yang di cintai ALLAH.
bergaullah dengan orang-orang shaleh, kendalikan hawa nafsu,
Jauhkan diri dari hal-hal yang merusak iman, hindari kemaksiatan,
Pelihara matamu dari melihat yang diharamkan
Carilah seribu celah untuk melakukan kebaikan.
Teteskanlah airmata penyesalan,
Minumlah cawan kesedihan,
Taburkanlah debu diatas kepalamu
Nyaringkanlah tangismu didepan Sang Kekasih,
Serta bermunajatlah kepada Allah dikeheningan malam
Lalu ucapkan, “Wahai Tuhan, pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!”
Mohonlah kepada Allah Tobat Nasuha,Tobat yang tulus kepada Allah, bersih dari segala kotoran, dan disertai penyesalan…
Jangan berputus Asa dari Rahmat Allah …
KARENA… .....
NERAKA...BUKANLAH UNTUKMU !!!...
YA ALLAH... hamba mohon…. Ya Allah, Walaupun aku begitu jauh dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu, Hamba Mohon… kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu... Kokohkan Jiwa dan hati-ku untuk menggapai Ridha-Mu, Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti...
YA ALLAH Yang Maha Mulia, muliakanlah kami dengan ketakwaan...
Ya Allah Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan
YA ALLAH Ampunilah dosa- dosa kami...
Amin...
(Referensi ; : Ahmad Abdul Majid “Mencapai kaya tak terbatas”, M Husyain Ya'qub "Tuhan Aku Ingin Kembali"; Tafakur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar