tercium wangi melati disela rimbun dedaunan
dengan segenap pengharapan
kurasakan kesegaran
embun pagi dipuncuk puncuk rumput dalam taman
sungguh nikmat dan indah anugrah-Mu Sang Maha Rahman
pagi yang selalu indah dan mempesona
kurengkuh hangat cahaya mentari dalam dekap mesra
sambil menunggu engkau tiba
bergejolak asa yang membara
kuhamparkan sajadahku mencium wangi dhuha
begitu terasa kedamaian menyelimuti hati dan jiwa
detik waktu pun terus berpacu
siang segera menjemputkudengan segenap pengharapan
kurasakan kesegaran
embun pagi dipuncuk puncuk rumput dalam taman
sungguh nikmat dan indah anugrah-Mu Sang Maha Rahman
pagi yang selalu indah dan mempesona
kurengkuh hangat cahaya mentari dalam dekap mesra
sambil menunggu engkau tiba
bergejolak asa yang membara
kuhamparkan sajadahku mencium wangi dhuha
begitu terasa kedamaian menyelimuti hati dan jiwa
detik waktu pun terus berpacu
hingga kini aku masih menunggu
dirimu yang telah berlalu
lama sudah tak kudengar tutur sapa dan candamu
terpaku aku memangku rindu
menanti puisi senja yang kau janjikan itu
membuatku luruh tak bertumpu
hingga ada tetesan rindu yang kelu
dalam bingkai hatiku
belum usaikah engkau menatanya..?
kenapa kau membiarkanku menunggu terlalu lama
bila senja ini
kau tak menghampiri
kerinduan pasti menyelimuti lagi
segeralah engkau kembali
membawa setangkai cinta nan damai
dalam naungan cahaya kasih sayang Illahi
by: Jaka Malela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar