Seorang gadis Muslimah yang baru berusia 8 tahun, berceramah di
Konferensi Khilafah di Sydney, Australia, yang digelar pada 16 September
2012. Tema pada konfrensi tersebut adalah tentang revolusi di Timur Tengah dan Afrika
Utara, yang terkait dengan masa depan Dunia Islam. Ruqaya, mewakili
anak-anak Muslim di Sydney, menyampaikan beberapa pesan untuk kaum
Muslimin di seluruh dunia, terkhusus kepada Muslim di Suriah, terkait
perang yang sedang terjadi di Suriah. Berikut terjemahannya:
(sumber kisah islami)
***
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuhu
Bissmillahirrahmarirrahiim
Alhamdulillahirobbilalamiin
Saudara-saudariku se-Islam,
Karena dunia (musuh) bersatu melawan orang-orang mukmin di Suriah,
berusaha membahayakan mereka dan membajak revolusi kami yang ikhlas dan
diberkahi. Anak-anak di Sydney ingin menyampaikan pesan harapan dan
dukungan kepada kaum Muslimin di negeri Syam. Terutama kepada anak-anak
dan para ibu.
Dengan ini, saya ingin menyampaikan tiga pesan:
Pesan pertama saya adalah untuk kaum Muslimin di Suriah:
Saudara dan saudariku se-Islam, revolusi ini telah menunjukkan bahwa
umat ini masih hidup dan baik-baik saja. Perasaannya untuk Islam,
cintanya untuk Jihad, dia (umat) melepaskan dirinya sendiri dari
ketakutan yang dia rasakan, dan dia merindukan untuk sekali lagi hidup
di bawah bendera Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah.
Wahai Ahlu Syam (penduduk Syam), kalian tetap dalam doa kami,
pertahanan kami dan hati kami. Ketika kalian menangis, kami menangis.
Ketika kami tahu mereka bersedih, kami bersedih, dan ketika syuhada
gugur, kami juga tersungkur jatuh dalam sujud kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, memohon kepada-Nya untuk memberikan kemenangan dan mengembalikan
milik kalian.
Jadi, kami mohon untuk tetap bersabar dan tabah di atas kebenaran.
Kemenangan telah dijanjikan. Dan setiap orang yang sadar bisa melihat
bahwa kemenangan ini akan segera datang, insya Allah. Karena Suriah
adalah tanah yang diberkahi dan orang-orangnya adalah orang-orang yang
diberkahi.
Sebagaimana Nabi hallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Keberuntungan (dan surga) untuk negeri Syam.” Maka kami bertanya,
“Kenapa begitu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena
malaikat-malaikat Ar-Rahman membentangkan sayap-sayapnya untuk menaungi
negeri Syam..” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Ibnu Abi Syaibah, Ath-Thabarani,
Yusuf bin Sufyan Al-Fasawi, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
Pesan kedua saya kepada seluruh umat Muslim
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan
pembelaan agama, maka kalian wajib menolong mereka.” (QS. Al-Anfal [8]:
72)
Anak-anak sekecil seperti diriku bisa ditemukan di jalan-jalan,
bergabung dalam revolusi ini, mengambil resiko dalam hidup mereka untuk
membawakan makanan, air dan obat-obatan kepada anggota keluarga mereka
yang terluka. Sebagian dari mereka tidak pernah kembali kepada ibu-ibu
mereka, tetapi gugur bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Para wanita dan anak-anak terpaksa bergabung dalam pertempuran ini
karena tidak ada yang melindungi umat ini, tidak ada yang menjaga
mereka, tidak ada yang mengorganisir upaya tersebut, tidak ada pasukan
yang membela mereka dan tidak ada yang mempersatukan mereka.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Imam (khalifah) adalah sebuah perisai, (mush-musuh Islam) diperangi
dari belakang perisai itu dan perisai itu untuk berlindung (dari
serangan musuh).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa yang akan mengusahakan perisai tersebut? Jika umat tidak tahu
atau tidak ada orang yang tahu di mana (perisai itu –red). Jadi, kaum
Muslimin di manapun mereka tinggal, harus bergabung dalam upaya untuk
mengembalikan perisai itu, Khalifah, perisai yang akan melindungi
laki-laki, perempuan, dan anak-anak ketika mereka dalam bahaya.
Pesan ketiga saya adalah untuk para hadirin di depan saya:
Kalian semua telah melihat video-video yang terjadi di Suriah.
Orangtua saya memiliki sebagian besar untuk melihat sebagian dari
video-video itu. Tetapi diketahui bahwa di sana banyak terjadi yang
lebih buruk. Bagaimana bisa kita menerima ini terjadi terhadap saudara
dan saudari kita? Bagaimana bisa kita menerima ini terjadi terhadap
anak-anak kita, ibu-ibu kita, dan ayah-ayah kita?
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak akan
menzaliminya dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh).” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Walaupun kita berdoa dan memberikan semua sumbangan, tetapi ini semua tidak menyelesaikan masalah.
Tidakkah kita lupa bahwa nadi kita berdenyut dari satu jantung. Kita
bernafas dari paru-paru yang sama, air mata kita keluar dari mata yang
sama, dan darah kita mengalir dalam pembuluh darah yang sama.
Jadi, hari ini adalah hari penting, setelah kita selesai dari
konferensi ini, berjanjilah kepada Allah bahwa kita akan berjuang
bersama mereka yang sedang berjuang untuk menerapkan Islam. Tidak ada
yang terlalu muda (untuk berjuang -red). Kita ingat pada seorang pemuda
hebat, sahabat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, seperti ‘Ali
radhiallahu ‘anhu yang menerima Islam pada usia 10 tahun. Atau Usamah bi
Zaid radhiallahu ‘anhu yang memimpin pasukan Islam pada usia 17 tahun.
Jadi kita harus bekerja keras untuk mencapai kemenangan ini.
Cukuplah generasi kalian dan generasi orangtua kalian tumbuh dalam
ketiadaan Khilafah. Jangan biarkan generasiku ditambahkan pada daftar
ini.
Kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk membimbing dan
melindungi saudara dan saudari kita di Suriah. Kita berdoa kepada Allah
semoga Dia memberikan mereka kemenangan secepatnya dan menolong
anak-anak yatim kita dan para janda. Kita berdoa kepada Allah Subahanahu
wa Ta’ala menerima mereka yang telah meninggal sebagai syuhada di dalam
Jannah yang tertinggi, dan akhirnya kita berdoa kepada Allah untuk
menegakkan perisai yang akan melindungi milik mereka, ibu-ibu mereka,
tanah mereka dan agama ini.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuhu(sumber kisah islami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar