Jika seseorang dapat memahami dan menghayati takdir Allah SWT untuknya, maka dia akan merasa sabar dan lapang dada dalam menjalani kesulitan hidup, juga tidak bersedih dan kecewa ketika ditimpa musibah. Lebih dari itu dia akan merasakan besarnya kasih sayang Allah SWT kepadanya. juga bergembira dengan pahala besar yang akan diterimanya kelak
Kamis, 15 Juli 2010
Menembus Keterbatasan
MENEMBUS KETERBATASAN
Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat hingga ketinggian 300 kali tinggi tubuhnya.
Namun apa yang terjadi jika ia dimasukkan kedalam sebuah kotak korek api kosong, lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu?
Hasilnya kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja! Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.
Perubahan seperti itulah yang akan terjadi . Ketika kutu itu berada berada dalam kotak korek api, ia mencoba melompat tinggi . Akan tetapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Begitu seterusnya hingga ia mulai ragu akan kemampuan yang dimikinya.
Sesungguhnya didalam diri kita terdapat banyak kotak korek api . Misalnya , kita memiliki atasan yang tidak memiliki kemampuan memimpin yang memadai. Ia merupakan tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya sehingga ia dengan sengaja menghambat perkembangan karier kita. Ketika kita mencoba melompat tinggi , ia tidak pernah mendukung dan memberikan pujian atas keberhasilan kita. Yang terjadi adalah sebaliknya, ia malah tersinggung. Itulah contoh kotak korek api yang bisa mengerdilkan kita.
Siapapun bisa menjadi kotak korek api yang dapat menghambat kita mengembangkan diri. Rekan kerja yang sehari-hari berinteraksi dengan kita bisa jadi senang menempatkan kita dalam kotak korek api . Potensi kita akan terhambat saat mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Suatu ketika rekan kita mengatakan, “Untuk apa anda kerja keras seperti ini, padahal anda tahu persis bahwa anda tidak akan mendapatkan penghargaan apa-apa?”
Apa yang akan kita lakukan selanjutnya ? Pastinya kita tidak ingin produktivits kita terhenti begitu saja hanya karena mendapat perlakuan sinis seperti itu. Namun kita juga perlu bersiap setiap saat, karena hal semacam itu akan muncul kapan saja tanpa memberika peringatan apapun.
Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna , tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagainya. Jika semua keterbatasan itu dijadikan sebagai kotak
Korek api , prestasi dan kemampuan kita menjadi terhambat.
Tanpa kita sadari , kita mengalami hal yang sama dengan kutu tersebut. Lingkungan yang buruk , hinaan, masa lalu yang buruk, kegagalan yang beruntun, dan perkataan teman atau pendapat tetangga seolah membuat kita terkurung dalam kotak korek api atau kotak-kotak lainnya, bahkan kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita.
Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka katakan tanpa pernah membuat sebuah perenungan, kita akan terus terjebak. Kita tidak akan pernah lagi mempercayai diri sendiri karena sepenuhnya kita bertindak sesuai dengan apa yang mereka katakan tentang kita.
Tidakkah kita pernah mempertanyakan bahwa kita bisa melompat tinggi dan lebih jauh kita mau menyingkirkan ‘Kotak’ itu?. Tidakkah kita ingin membebaskan diri agar bisa mencapai sesuatu yang selama ini kita anggap diluar batas kemampuan kita?
Beruntung sebagai manusia kita dibekali Oleh Tuhan kemampuan untuk berjuang sehingga tidak mudah menyerah terhadap apapun. Oleh karena itu , teruslah berusaha mencapai apapun yang kita cita-citakan . Rasa sakit, lelah dan tegang hilang seketika saat kita sudah sampai dipuncak kebahagiaan. Seluruh pengorbanan terbayar sudah.
Jika potensi yang sesungguhnya ingin kita munculkan, bersaksilah untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh dibawah rata-rata ia mampu menjadi presenter Televisi.
Kitapun mungkin mengenal Hellen Keller. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ia berhasil meruntuhkan dinding- dinding yang mengungkungnya. Walaupun ia buta, tuli, dan gagu, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di Harvard University.
Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi raja ‘komputer’ . Andrie Wongso tidak menamatkan sekolah dasarnya, namun mampu menjadi Motovator nomor satu di Indonesia. Mantan Menteri negara BUMN Sugiharto pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju.
Nah , jika kita masih terkungkung dalam kotak korek api , pada hakikatnya kita masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba , Hellen Keller, Andrie Wongso, Sugoharto, dan Bill Gates adalah orang yang mampu menembus kungkungan ‘kotak korek api’ Merekalah contoh orang yang merdeka, sehingga mampu menembus keterbatasan. ***
( Jumadi Subur “ 99 Ideas for Happy Life”)
BC14022010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar