Seorang ibu dengan bayi dalam dekapan,
datang mengajukan sebuah pertanyaan :
tuturkanlah pada kami tentang hakekat keturunan.
Maka sang nabi pun menjawab,
Anakmu bukan milikmu
Mereka putra- bidadari Tuhan
yang kangen pada diri sendiri
Mereka lahir lewat dirimu,
Akan tetapi tidak darimu
Mereka ada padamu
Tapi bukan hakmu
Curahkan pada mereka kasih sayangmu
Tapi hendaknya jangan dokrinkan bentuk pikiranmu
Sebab pada diri mereka ada semesta pikiran tersendiri
Patut kau berikan rumah untuk raganya.
Tapi tidak untuk jiwa dan pikirannya
Sebab jiwa dan pikiran mereka ialah penghuni masa depan
Yang tidak dapat kau kunjungi
Sekalipun dalam impian
Engkau boleh ingin menyerupai mereka
Akan tetapi hendaknya jangan membuat mereka menyerupaimu
Sebab roda kehidupan tak pernah berjalan mundur
Dan tak ada yang akan tinggal bersama hari kemaren
Engkaulah busur, dan anak-anakmu adalah
anak panah yang meluncur
Mata sang Pemanah maha tahu segala sasaran bidik
Dia hanya merentangmu dengan kekuasaan Nya
Hingga anak panah itu melesat jauh serta cepat
Meluncurlah dengan suka cita
Dalam rentangan tangan Sang Pemanah
Sebab ia mengasihi anak panah yang melesat ibarat kilat
Sebagaimana pula dikasihi Nya busur yang lentur yang kuat
(Kahlil Gibran)
Lalu bagaimanakah peran kita sebagai orang tua ....
Kita hanyalah wajib untuk mendidik mereka, mengarahkan mereka
Tapi bukan untuk mendokrin dan memaksa kehendak pada mereka
Karena mereka mempunyai kehidupannya sendiri
Memberikan contoh yang baik, mengingatkan ketika salah,
Agar kelak mereka tidak salah dalam melangkah
Sebab bagaimanapun sebagai orang tua kitalah yang akan diminta pertanggung
jawaban kelak.
Jika anak dibesarkan dengan celaan
Ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan
Ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian
Ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan
Ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman
Ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan
Ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan
Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupannya (Dorothy law nolte)
*EZ/14/04/09*
by : Elvi Zuhailina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar