Apa yang dikatakan pangeran kita alangkah benarnya.
Dari dunia ini SIAPA YANG SUDAH LEWAT,
Berduka, BUKAN DUKA KARENA KEMATIAN
Melainkan karena
HILANG KESEMPATAN UNTUK MELEBURKAN DIRI
Dari dunia ini SIAPA YANG SUDAH LEWAT,
Berduka, BUKAN DUKA KARENA KEMATIAN
Melainkan karena
HILANG KESEMPATAN UNTUK MELEBURKAN DIRI
Dia berkata : "MENGAPA SAYA TIDAK MENJADIKAN MATI ITU SEBAGAI TUJUAN? "
Jalan menuju KEKAYAAN ABADI tertutup, dan SAYALAH YANG SALAH
Saya tetapkan TUJUAN dengan PANDANGAN KABUR
Dan KUPUSATKAN UPAYA pada GAGASAN GAGASAN SEMU
KESEDIHAN ORANG MATI BUKANLAH PADA KEMATIANNYA
Melainkan karena KEHILANGAN KESEMPATAN MEMBUKA GERBANG
Sebelum memahami tarian busa dipermukaan laut.
Saya tak pernah mengerti MENGAPA mereka pergi kepantai.
Saat ombak melemparkan gelembung busa kepasir
Ambillah beberapa dan MINTALAH MEREKA MELIHAT KESEKITAR
Tanyalah mereka MANAKAH HASIL LOMPATAN DAN PUTARAN MEREKA?
KEMANAKAH ARAH GERAKANMU dipermukaan laut?
Kebisuan mereka akan mengatakan kepadamu,
JANGAN TANYAKAN KEPADA KAMI, TANYALAH LAUT
Bagaimana busa bergerak tanpa laut?
Bagaimana debu dapat beterbangan?
Kalau kau melihat debu, kau harus pula melihat angin
Kau lihat gelembung busa dan kau lihat pula gelembung laut
Dengan MEMPERHATIKANNYA SECARA SEKSAMA, KAU AKAN MEMAHAMI
JANGANLAH menatap JARINGAN, KULIT ATAU SELUBUNG
MAKA DISEBERANG YANG LAHIRIAH KAU AKAN MENEMUKAN SESUATU.
IKUTILAH PEMAHAMAN dari SEGALA PEMAHAMAN INI
PANDANGAN SEKILAS melihat sedepa dua depa saja dari jalanmu itu
Dengan PANDANGAN BERULANG-ULANG AKAN KAU TEMUKAN JALAN TUHAN
(RUMI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar