oleh Achmad Gozali
Allah telah menentukan kewajiban-kewajiban yang tidak boleh diabaikan, menetapkan batasan2 yang tidak boleh dilanggar, dan mengharamkan beberapa hal yang juga tidak boleh diterjang.
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Apa yang dihalalkan Allah dalam kitab-Nya adalah halal, dan apa yang diharamkan-Nya adalah haram, sementara yang didiamkan dimaafkan, maka terimalah permaafan dari Allah itu. Sesungguhnya Allah tidak akan lupa".
Hal-hal yang diharamkan itu adalah hudud (larangan2) yang telah ditetapkan Allah 'Azza Wa Jalla.
"Itulah larangan2 Allah, maka janganlah kamu mendekatinya" ( QS Al-Baqarah/2; 187 ).
Sementara Allah juga mengancam siapa saja yang melanggar larangan-Nya dan menerjang hal2 yang diharamkan-Nya.
Firman Allah SWT :
"Dan, barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka, sedang ia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang menghinakan "
( QS An-Nissa' ayat 14 ).
Berdasarkan pernyataan nabi SAW berikut, menjauhi hal2 yang diharamkan adalah wajib :
"(Terhadap) apa yang telah ku larang atasmu darimu maka jauhilah, dan (terhadap) yang ku perintahkan maka kerjakanlah semampumu ( HR Muslim).
Dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, tampak bahwa sebagian pengikut nafsu adalah orang2 yang jiwanya lemah dan yang berpengetahuan sempit. Bila mendengar hal2 yang haram secara berulang-ulang dia mengeluh dan menggerutu seraya mengatakan : "Apa saja haram Engkau tidak meninggalkan sesuatu kecuali yang engkau haramkan buat kami. Engkau buat hidup kami terasa membosankan. Engkau buat hidup kami terasa sumpek. Engkau menyesakkan dada kami. Yang ada padamu hanya haram dan pengharaman. Padahal, agama adalah mudah dan permasalahannya luas. Allah juga maha pengampun lagi penyayang".
Untuk mendebat balik mereka, dapat dikatakan :
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla menetapkan hukum apa saja yang Dia kehendaki tanpa seorang pun dapat membatalkan ketetapan-ketetapan-Nya. Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Hukum2 Allah ini adalah hasil olahan pengetahuan, hikmah dan keadilan-Nya, bukannya lelucon atau sekedar main-main saja. Firman Allah SWT :" Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil. idaak ada yang dapat menambah- nambah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" ( QS Al-An'am ayat 115 )
II.DOSA-DOSA YANG DIREMEHKAN
1. Syirik Kepada Allah
Secara mutlak, syirik kepada Allah tergolong hal2 haram yang paling besar. Ini didasarkan pada hadits Abi Bakrah berikut. Rasulullah SAW bersabda :
"Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa yang paling besar" (3 kali). Kami menjawab : "Ya Rasulullah "
Beliau bersabda : "Menyekutukan Allah". (Muttafaq Alaih)
Setiap dosa sangat mungkin diampuni Allah kecuali Syirik. Karenanya harus ditempuh dengan taubat yang khusus pula.
Firman Allah : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakinya" ( QS An-Nissa'/4: 48)
Menyekutukan Allah adalah sebesar-besarnya jalan untuk keluar dari agama Islam. Orang yang mengerjakannya akan kekal di neraka, bila mati tetap dalam keadaan demikian.
1.1. Menyembah Kuburan dan Ilmu Sihir
Ada kepercayaan bahwa para wali yang telah mai mampu memenuhi hajat, membantu memperlonggar kesempitan2 dan tempat memohon pertolongan
Padahal Allah berfirman :
"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kalian jangan menyembah selain Dia" ( QS Al-Isra' ayat 23 ).
Begitu pula dengan doa kepada para Nabi dan orang shalih atau lainnya yang telah mati untuk diminta pertolongan, atau agar terbebas dari segala bentuk kesulitan.
Allah berfirman : "Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila engkau (manusia) sebagai khalifah ddi bumi ? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain) " (QS An-Nam/27: 62 ).
Sebagian di antara mereka ada yng menggunakan sebutan nama syaikh atau wali tertentu sebagai adat dan kebiasaannya, yang diucapkan ketika berdiri, duduk dan ketika kakinya terantuk batu, begitu pula ketika setiap kali tertimpa kesulitan.
Allah berfirman : "Sesungguhnya berhala2 yang kalian seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kalian" (Al-A'raf/7:194).
Diantara fenomena2 syirik yang terbesar adalah menyembelih hewan untuk selain Allah. Fiemn-Nya :
"Maka dirikanlah Shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah" (Al-Kautsar/108:2).
dan juga diantara macam2 syirik yang merebak di masyarakat adalah sihir, perdukunan dan ramalan.
Sihir merupakan kekufuran, yang sekaligus tergolong 7 dosa besar yang menghancurkan sangat membahayakan dan sekali-kali tak memberikan manfaat. Firman Allah tentang hakikat mempelajari sihir :
"Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat"
(Al-Baqarah/2:102).
"Dan tidak akan menang tukang sihir itu dan dari mana saja ia datang " (Thaha/26:69).
Orang yang berkutat dalam sihir adalah kafir. Firman Allah :
"Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan2 itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengerjakan sihir kepada manusia dan apa yang diturnkan kepada 2 orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, 'sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir'" (Al-Baqarah / 2:102)
Lainnya halnya dengan seorang dukun atau peramal. Mereka adalah kafir kepada Allah, sebab mereka membuat mengetahui hal2 yang ghaib, padahal satu2nya yang mengetahui keghaiban hanyalah Allah.
Sabda Rasulullah SAW :
"Barang siapa mendatangi seorang dukun atau peramal kemudian mempercayai apa yang dia katakan, maka dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad ( HR. Ahmad )
1.2. Percaya Kepada Pengaruh Perbintangan dalam Kejadian2 dan Kehidupan Manusia
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhanni, dia berkata :
"Rasulullah SAW telah menunaikan shalat subuh untuk kami di Hudaibiyyah. Pada waktu itu ada semburat langit di ujung malam. Seusai sholat Beliau berbalik menghadap orang2 seraya bersabda :
"Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian ?" . Mereka menjawab : "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui". Nabi bersabda : "Di antara hamba2ku ada yang beriman dan kufur kepadaku. Orang yang mengatakan 'kami diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah' berarti dia beriman kepadaku dan kufur pada (ramalan) planet.
Sedangkan yang mengatakan "bintang ini dan itu' maka dia kufur kepadaku dan percaya kepada (ramalan) planet".
(HR. Bukhari ).
"Barang siapa mendatangi seorang perasal kemduian menanyakan sesuatu kepadanya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam ( HR. Muslim ).
Tapi dia tetap wajib mendirikan shalat selama itu, dan masih disertai keharusan bertobat
Yang juga termasuk dalam katagori ini adalah bergantung kepada ramala nasib di berbagai surat kabar dan majalah. Barang siapa mempercayai pengaruh ramalan perbintangan dan astronomi yang termuat itu, maka dia seorang musyrik. Jika hanya sekedar membacanya hanya sekedar untuk menghibur diri, berarti dia seorang pelaku kemaksiatan yang berhak mendapat dosa. Sebab, tidak boleh menghibur diri dengan membaca sesuatu yang bermuatan syirik.
Hal ini dilihat dari sisi keyakinan yang telah ditanamkan setan pada jiwanya, yang sangat mungkin menjadi sarana untuk syirik
To be continued : Bag. 2. Riya dalam Beribadah
Semoga bermanfaat.
***
artikel yang sangat bermanfaat khususnya bagi umat islam,,
BalasHapus