Lidah adalah aset besar seorang manusia dan lidah termasuk salah satu nikmat diantara nikmat-nikmat Allah yang luar biasa. Walaupun ukuran dan bentuknya tak seberapa, namun kekuatannya tak terbatas, dosa yang ditimbulkannya pun sangat besar, kebaikannya juga luar biasa.
Kekufuran dan keimanan tidak terungkapkan kecuali dengan lidah. Ia merupakan batas terakhir kemaksiatan dan kebaikan. Lidah dapat mengungkapkan apa yang telah diciptakan dan apa yang belum diciptakan, khalik dan makhluk, yang diketahui dan yang tidak diketahui.
Lidah menjelaskan apa yang dipikirkan dan diingat oleh pikiran dan apa yang dirasakan oleh hati, apakah benar ataukah salah. Lidah boleh disebut juga sebagai aparat, pembantu atau alat akal.
Tidak ada anggota tubuh lain yang mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan hati dan pikiran.
Pandangan mata hanya dapat menjangkau bentuk dan warna, tak lebih dari itu. Pendengaran hanya memiliki kuasa atas suara dan tidak menjangkau selain suara. Akan tetapi kekuatan lidah tidak terbatas. Ia memiliki kekuatan atas kebaikan dan kejahatan.
Bahaya lidah antara lain berbicara sia-sia (tidak ada gunanya), bertengkar, berselisih, mengomel, mencaci maki, mencela keras, mengutuk, sumpah serapah, berdusta , mengumpat ( menggunjing) , memfitnah, membual dsb.
Bahaya dan ancaman lidah bagi manusia tidak sedikit. Tidak ada yang menyelamatkan dari bahaya dan ancaman itu kecuali diam.
‘Uqbah bin ‘Amir berkata : “ Aku bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, bagaimana agar aku selamat?”
Jawab beliau, “Jagalah lidahmu, lapangkanlah rumahmu, dan bertobatlah dari dosa-dosamu”
Nabi SAW juga bersabda dalam hadisnya yang lain, “Apabila seseorang dapat menjamin aku terhadap sesuatu yang berada diantara dua belah tulang pipinya dan diantara sepasang kakinya, maka aku dapat menjamin dia masuk surga” (HR Bukhari).
Sabda beliau yang lainnya :” Barangsiapa yang menyelamatkan diri dari bahara perutnya, kemaluannya dan lidahnya, niscaya selamatlah dirinya dari berbagai kesulitan dan masalah “ .
Kebanyakan manusia binasa disebabkan oleh ketiga anggota tubuh tersebut.
Suatu ketika nabi ditanya oleh seorang Sahabat tentang kebajikan besar yang mengantarkannya masuk kedalam surga. Beliau mengatakan , “Pelihara dan jagalah dua lobang pada badan-mu mulut dan kemaluan”. Yang dimaksud mulut oleh beliau adalah lidah.
Mu’adz bin Jabal RA berkata , “Aku bertanya kepada Nabi SAW, “ Ya Nabi apakah aku akan akan diazab karena sesuatu yang aku ucapkan?”
Beliau menjawab , “Wahai Mu’adz , demi ibumu yang mengalami kesusahan ketika mengandung engkau, apakah seseorang tersungkur kedalam Neraka karena hidungnya? Apakah bukan karena lidahnya?”
Mu’adz bin Jabal RA bertanya kepada Nabi SAW, “ Ya Rasulullah ,amal apakah yang paling utama?
Maka nabi pun mengeluarkan lidahnya lalu meletakkan jarinya pada lidah sambil bersabda :
“Belumlah tegak dan teguh iman seseorang jika lidahnya tidak dijaga dengan teguh. Seseorang tidak akan masuk surga jika tetangganya tidak selamat dari lidahnya”
Telah bersabda Rasulullah SAW , “ Barangsiapa ridha dengan islam, maka hendaklah dia membiasakan diri untuk diam”
Beliau juga bersabda dalam hadis lainnya , “Ketika seseorang bangun dari tidur, anggota tubuhnya membangunkan dan memperingatkan lidahnya” Dengan perkataan lain mereka “berkata” agar takut kepada Allah untuk menjaga mereka , karena jika lidah benar maka merekapun akan benar dan jika lidah salah maka anggota tubuhpun akan salah.
Suatu kali ‘Umar melihat Abu Bakar menarik-narik lidah dengan tangannya, maka Umar pun bertanya kepadanya, “Wahai khalifah Rasulullah, apa yang kau lakukan?”
Abu Bakar menjawab, “Ia menyeretku kepada jalan kebinasaan”
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satupun anggota tubuh yang tidak mengadu kepada Allah tentang ketajaman lidah”.
Ibnu Mas’ud berkata bahwa Nabi SAW telah bersabda , “Sebagian besar dosa seseorang diakibatkan oleh lidahnya .”
Dalam hadisnya yang lain beliau bersabda , “Barangsiapa mengendalikan lidahnya sehingga menjaga rahasia ( kehormatan ) seseorang, maka Allah akan menjaga rahasia ( kehormatannya ) pada hari kiamat. Dan Barangsiapa mengendalikan lidahnya ketika marah, maka Allah akan menahan azab-Nya , Allah akan menerima kelapangan seseorang yang gemar menunjukkan kelapangannya kepada orang lain karena Allah”
Al-Barra’ bin ‘Azib berkata ,”Ya Rasulullah , ajarilah aku kebaikan yang dapat mengantarkan aku masuk surga.”. Kata beliau, “Berilah makan kepada orang yang lapar, berilah minum kepada orang yang haus, suruhlah kepada kebaikan dan cegahlah kejahatan ( Amar ma’ruf nahi munkar). Apabila engkau tidak sanggup melakukannya, jangan bicara kecuali yang baik.”
Telah bersabda nabi SAW , “selamatkanlah lidahmu dari berkata-kata kecuali yang baik, maka engkau akan mengalahkan kejahatan”
Wallahualam bishawab
(Sumber : Imam Al-Ghazzali “ Ihya ‘Ulumuddin”)
BC01022010
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
BalasHapusRenungan Anda di muka diantaranya berisi pernyataan: "Tidak ada anggota tubuh lain yang mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan hati dan pikiran."
Menurut hemat saya, itu belum betul. Organ-organ tubuh manusia diciptakan oleh Allah baik adanya dan fungsional. Organ-organ tubuh itu satu sama lain tidak tercerai berai. Oleh sebab itulah hati dan pikiran masih bisa diungkapkan dengan bantuan organ-organ lain selain lidah, misalnya tangan; yaitu melalui goresan pena, lambaian tangan, berjabat tangan, bertepuk tangan, memberikan acungan jempol, dll.
Sebetulnya lidah tidaklah berdiri sendiri, melainkan harus bekerja sama dengan organ-organ tubuh lain seperti bibir agar perkataan dapat disampaikan dengan baik.
Maafkan saya bila ada tersalah kata.
Salam ukhuwah.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ....
BalasHapusterimakasih saudaraku ..silahkan di koreksi dan ditambahkan atas kekurangannya....Alhamdulillah...
Allah memberkahimu....
Jazakallahu khairan katsira...