Ternyata.......
DUDUK BERLAMA-LAMA DI DEPAN KOMPUTER BISA SEBABKAN STROKE
*****
Penyakit tak selalu datang karena pola makan yang buruk, melainkan juga bisa disebabkan oleh sikap keseharian kita dalam beraktivitas. Diantaranya kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer yang ditengarai bisa menyebabkan stroke.
Anda tergolong maniak komputer?
Bisa jadi setiap hari Anda betah berjam-jam duduk di depan komputer. Apalagi , sekarang ini banyak sekali ragam website yang mengajak para internet mania dalam bussiness work from home, belum lagi chatting di facebook. Saking gandrungnya, mungkin Anda bisa melupakan segalanya, karena menikmati kegiatan Anda bersama keyboard dan mouse.
Waspadalah, tanpa Anda sadari, Anda bisa terkena Stroke!
DUDUK BERLAMA-LAMA DI DEPAN KOMPUTER BISA SEBABKAN STROKE
*****
Penyakit tak selalu datang karena pola makan yang buruk, melainkan juga bisa disebabkan oleh sikap keseharian kita dalam beraktivitas. Diantaranya kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer yang ditengarai bisa menyebabkan stroke.
Anda tergolong maniak komputer?
Bisa jadi setiap hari Anda betah berjam-jam duduk di depan komputer. Apalagi , sekarang ini banyak sekali ragam website yang mengajak para internet mania dalam bussiness work from home, belum lagi chatting di facebook. Saking gandrungnya, mungkin Anda bisa melupakan segalanya, karena menikmati kegiatan Anda bersama keyboard dan mouse.
Waspadalah, tanpa Anda sadari, Anda bisa terkena Stroke!
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
dr. Silvia Francina Lumempouw, SpS (K) menjabarkan kaitan antara duduk berlama-lama di depan komputer dengan serangan stroke.
- DARAH BEKU DI SALURAN VENA -
Tahukah Anda, hanya karena duduk terus tanpa jeda dapat menyebabkan pembekuan darah besar-besaran pada pembuluh darah vena di kaki (atau disebut DVT = Deep Vein Thrombosis). Pada tingkat tertentu, DVT bisa menyebabkan pembuluh darah vena pecah. Darah pun akan mengalir ke segala arah, termasuk organ vital. Akibat ringan yang ditimbulkan berupa pegal-pegal, sedangkan dampak terparah dalam bentuk serangan stroke.
Perlu dipahami bahwa cara kerja pembuluh darah arteri berbeda dengan pembuluh darah vena. Pembuluh darah arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh darah vena (pembuluh darah balik) mengalirkan darah dari seluruh organ tubuh kembali ke jantung dan paru-paru. Di kedua organ penting ini, jantung dan paru-paru, darah mengalami oksigenasi (pembuatan oksigen) yang memang mutlak dibutuhkan oleh jaringan tubuh.
Pembuluh vena yang terbungkus oleh otot-otot paha dan tungkai bawah, berperan besar dalam terbentuknya bekuan darah. Pembuluh vena dalam ini, memiliki saluran berdinding kenyal yang disekat-sekat oleh katup-katup, sehingga darah yang dipompa dari kaki menuju jantung kembali turun ke bawah lagi.
Jika kita sedang duduk di kursi sambil mengoperasikan komputer, maka posisi aliran darah di pembuluh darah vena melawan gravitasi. Walaupun sudah dilengkapi katup-katup, tetap saja aliran darah di pembuluh vena ini jalannya melambat karena sifat darah itu kental. Namun jika aliran yang perlahan ini masih diperlambat lagi oleh kondisi kaki yang tidak lentur atau kaku yang disebabkan kita terlalu lama duduk sambil ber-internet, sudah pasti laju aliran darah akan bertambah perlahan. Akibatnya, darah di tempat itu bisa menggumpal. Bahayanya, jika bekuan darah yang mula-mula menempel di dinding pembuluh darah vena itu justru labil atau mudah lepas . Gumpalan darah yang lepas ini selanjutnya terbawa aliran darah ke atas dan bisa menyangkut dimana saja.
Jika sumbatan hanya terjadi di pembuluh darah balik bagian atas kaki atau pinggul, paling-paling hanya menimbulkan rasa nyeri, panas atau pegal-pegal. Lagi pula sifatnya pun sementara, artinya akan hilang dalam beberapa jam, sehingga tidak menimbulkan masalah yang serius.
Akan tetapi, menurut dr. Silvia, yang perlu diwaspadai jika sumbatan/gumpalan darah tadi masuk ke bagian organ vital, seperti ke salah satu pembuluh arteri paru-paru atau pembuluh darah di otak. Akan terjadi Pulmonari Embolism (paru-paru tersumbat), sementara itu gumpalan/sumbatan yang terjadi di otak lebih berbahaya lagi, karena bisa menyebabkan stroke.
- STROKE DI USIA PRODUKTIF -
Stroke adalah gejala serangan otak atau gangguan sirkulasi darah mendadak di otak. Hal yang perlu diwaspadai dewasa ini adalah terjadinya pergeseran pada usia penderita. Di negara-negara maju stroke terjadi di atas usia 60, dan berdasarkan penelitian bahwa kasus yang menyerang orang lanjut usia karena pada saat usia muda banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Sementara itu, untuk stroke yang menyerang orang pada usia produktif, disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat (kebiasaan merokok, jarang berolah raga, banyak makan makanan berlemak tinggi) atau sebab lain seperti terjadi kelainan pembuluh darah sejak lahir, hipertensi, dan diabet.
Jadi, dalam hal ini penting sekali memahami proses kerja aliaran darah untuk menghindari terjadinya serangan stroke. Perlu kewaspadaan tinggi, khusunya bagi Anda yang bekerja di kantor atau pengguna komputer lainnya dimana harus berlama-lama di depan komputer. Jangan duduk berjam-jam di depan komputer tanpa jeda. Biasakan menyela kegiatan berkomputer tiap 2 jam sekali dengan cara berdiri, senam ringan seperti menggerak-gerakkan kaki sambil duduk atau berjalan. Tujuannya adalah memperlancar aliran darah sehingga tidak terjadi penyumbatan.
Sebenarnya ada cara sederhana untuk mengantisipasi terjadi penyumbatan gumpalan darah atau DVT. Misalnya, saat mengetik otot-otot kaki diaktifkan dengan menggerak-gerakkan perlahan-lahan.
Atau taruhlah kedua kaki Anda di kursi yang ditempatkan dengan posisi sejajar kaki kita, sehingga posisi kedua kaki tidak menggantung terlalu lama.
*****
Jangan Kelamaan di Depan Computer
http://synergybatang.blogspot.com/2010/0
Kelelahan pada mata sering disebut Computer Eye Syndrome atau asthenopia yang adalah suatu keadaan mata yang bermanifestasi tidak spesifik seperti lelah, nyeri, penglihatan kabur, sakit kepala dan lainnya akibat penggunaan komputer yang berlebihan.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menata kembali pengaturan monitor serta ruangan bekerja, agar efek buruknya dapat diminimalkan.
Berikut tips agar Anda tidak mengalami Computer Eye Syndrome:
- Usahakanlah monitor Anda berjarak kurang lebih sepanjang lengan dari mata Anda (sekitar 50cm).
- Letakkan monitor lebih rendah dari mata Anda. Usahakan monitor memiliki kemiringan 10-20 derajat dari bidang vertical sehingga memudahkan Anda melihatnya.
- Letakkan monitor di meja kerja (jangan di atas CPU). Usahakan monitor dan keyboard dalam orientasi satu arah, hal ini berguna untuk mengurangi ketegangan pada leher.
- Jika Anda bekerja dengan komputer saja tanpa dokumen, sebaiknya pencahayaan agak redup kecuali Anda harus membaca dokumen dan lain sebagainya.
- Disarankan untuk menghindari pantulan benda-benda lain di sekitar monitor Anda. Beban mata Anda akan bertambah jika Anda memperhatikan layar monitor yang cahaya di sekeliling monitor lebih terang dari pada monitor itu sendiri.
- Usahakan monitor Anda diatur dengan tingkat kontras dan brightness yang optimal sehingga gambaran yang dihasilkan lebih jelas.
Demikianlah beberapa tips yang mungkin dapat membantu mengurangi efek samping karena terlalu lama memandang layar monitor.
Kiranya dapat bermanfaat jika di rasa ada.
by : Alv Vin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar