Jika seseorang dapat memahami dan menghayati takdir Allah SWT untuknya, maka dia akan merasa sabar dan lapang dada dalam menjalani kesulitan hidup, juga tidak bersedih dan kecewa ketika ditimpa musibah. Lebih dari itu dia akan merasakan besarnya kasih sayang Allah SWT kepadanya. juga bergembira dengan pahala besar yang akan diterimanya kelak
Minggu, 09 Januari 2011
# Bertamu di Rumah-NYA....
Ustad : Apakah Ananda sudah tahu apa itu Baitullah ?
Santri: Ya, Ustad.... Yang aku tahu Baitullah itu artinya adalah rumah ALLAH."
Ustad : Di manakah Baitullah yang Ananda kenal ... ?
Santri: Yang aku kenal, ya...di Makkah sana, Ustad..!
Yang aku tahu,... Baitullah itu adalah Ka'bah, yang ada di mesjidil Haram.
Ustad : Kalau begitu, Baitullah itu jauh apa dekat... ?
Santri: Jauh, Ustad... !
Ustad : Bukankah ALLAH mengatakan dalam Al-Quran, bahwa ALLAH itu dekat, bahkan lebih dekat kepadamu dari pada urat lehermu,........
tapi Ananda mengatakan bahwa rumah-NYA jauh.. ?
Kalau ALLAH dekat kepadamu melebihi dekatnya urat lehermu, harusnya rumah-NYA pun dekat bersamamu.
Bagaimana menurut Ananda ?
Bukankah ALLAH mengatakan dalam hadits qudsi, Qalbul mukmin Baitullah ?
Bukankah ALLAH mengatakan bahwa qalbu orang yang beriman itu adalah rumah ALLAH ?
Di mana letak qalbu itu ?
Jauh atau dekat dengan dirimu ?
Santri: Ya Ustad... Berarti rumah ALLAH itu ada dua.
Ada yang jauh dan ada yang dekat.
Ada yang simbolik dan ada yang sebenarnya.....
Ada yang syariat dan ada yang hakikat.
Ustad : Sudahkah Ananda tahu rumah ALLAH yang hakikat itu ?
Di mana adanya ?
Bagaimana cara untuk membuka pintunya ?
Sudahkan Ananda berkunjung ke dalamnya ?
Ananda harus sadar bahwa rumah ALLAH itu ada dua.
Kalau mampu, Ananda akan merasakan betapa nikmatnya berkunjung ke Baitullah yang di Makkah,
apabila Ananda telah dapat berkunjung ke Baitullah yang sebenarnya yang ada pada dirimu.
Ananda akan merasakan nikmatnya berkunjung ke Baitullah yang hakikat.
Santri: Terima kasih atas penjelasan Ustad.
Penjelasan Ustad begitu luar biasa.
Penjelasan Ustad telah meluluhlantahkan egoku.
Selama ini aku merasa tahu. Padahal, aku sesungguhnya tidak tahu.
Andai merasa tidak tahu, pasti aku akan mencari tahu.
Aku baru menyadari bahwa hijabku adalah merasa tahu, padahal aku belum tahu.
Ustad...maafkan segala kepongahan dan kesombonganku.
Ya ALLAH ampunilah segala dosa dan kesalahanku.
Ampunilah segala ego dan keangkuhanku.
Dengan segala kerendahan hati,...
aku mohon Ustad mengajarkan cara agar aku dapat berkunjung ke Baitullah yang ada bersamaku,..
yang dekat kepadaku melebihi dekatnya urat leherku.
Ustad : Sekali lagi aku tekankan pada Ananda, bahwa di dalam ajaran Islam itu ada syariat dan ada hakikat. Ananda harus menjalankan kedua-duanya. Barang siapa yang hanya menjalankan syariat, maka dia orang fasiq. Barang siapa yang hanya menjalankan hakikat, maka dia orang zindiq. Barang siapa yang menjalankan kedua-duanya (syariat dan hakikat), maka dia adalah orang shiddiq yang terbaik. kalau mampu, Ananda harus berkunjung pula kepada Baitullah yang syariat, di samping Ananda mengerti apa sesungguhnya Baitullah yang hakikat.
Selamat berjuang Ananda. waspadalah menghadapi kehidupan ini. pertahankan agar hidupmu selalu bergantung kepada ALLAH, berpikir positif, lapangkan dadamu, dan mengalirlah bersama ALLAH."
by : Hamparan Sajadah ; Aku diriku
=============================
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar