
Dua kata selaksa makna
Dan kodrat manusia tuk berucap kata
Tiada jejak kemana perginya kata-kata
Seolah lenyap di telan sunyi semesta
Menghilang cepat begitu bibir mengucap
Dan telingapun cukup sekali menangkap
Itulah pertanda Tuhan pada hamba-Nya Mencinta
Karena jika manusia terus dikelilingi kata-kata
Niscaya rusaklah pendengaran kita

Benarkah kata- kata menghilang begitu saja?
Tidakkah mereka berpencar tuk kembali bersua?
Di suatu saat dan tempat menyapa kembali tuannya?
Dan…
Tuhanpun telah berpesan dalam kalam-Nya
Bahwa setiap ucapan manusia tetaplah adanya
Selalu terpelihara atas kehendak-Nya
Tatkala ditempatkan ‘sepasang perekam suara’
Terpatri erat disisi kiri kanan setiap jiwa
Yang bekerja sepanjang usia manusia
Dan bahkan sanggup merekam
Bersit pikiran terdalam
Hingga suatu saat …
Milyaran kata memburu tuannya
Datang meminta pertanggungjawaban atas dirinya
Satu kata meminta satu pertanggungjawaban
Siapkah sang tuan menghadapinya
(Tafakur)
05052010

Tidak ada komentar:
Posting Komentar