Berkata Umar r.a : “ Kemuliaan dunia bisa diraih dengan harta; Kemuliaan akhirat hanya bisa di raih dengan amal Shaleh” ..........Berkata Usman r.a :” Kesedihan dalam urusan dunia dapat menggelapkan hati ; Kesedihan dalam Urusan akhirat bisa menerangi hati “ ..........Berkata Yahya bin Muadz : “Orang yang mulia tidak akan durhaka kepada Allah; Orang yang bijaksana tidak akan memilih dunia dengan meninggalkan akhirat “..........Berkata Sufyan Ats Tsaury : “ Setiap kemaksiatan yang timbul dari dorongan nafsu masih bisa diharapkan ampunannya; Setiap kemaksiatan yang timbul dari kesombongan , maka tidak dapat diharapkan ampunannya”..........Berkata seorang Ulama Zuhud : “ Barangsiapa berbuat dosa , sementara dia tertawa ( merasa bangga) , maka kelak Allah akan memasukkanya ke neraka dalam keadaan menangis; Barangsiapa taat kepada Allah, sementara dia menangis (sebab amat takut kepada –NYA) ,maka kelak Allah akan memasukkannya kedalam surga dengan penuh kegembiraan”..........Berkata seorang bijak : “Barangsiapa menyangka bahwa ia punya penolong yang lebih utama dan lebih kuat daripada Allah , berarti ia benar-benar belum mengenal Allah dengan baik ; Barangsiapa menyangka bahwa dirinya mempunyai musuh yang lebih kuat daripada dorongan nafsunya , berarti ia belum mengenal dirinya dengan baik”..........Berkata Abu bakar Asy-Syibli : “ Jika engkau sudah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah , niscaya engkau bisa merasakan bagaimana pahitnya jauh dari Allah”..........Berkata Asy –Syibli : “Jika hatimu ingin merasa tenang dan tentram dengan Allah ,maka janganlah engkau turuti hawa nafsumu; Jika engkau ingin dikasihi Allah , maka kasihilah makhluk Allah” ..........Berkata Abu Bakar Ash – Shiddiq : “ Tiga hal yang tidak bisa dicapai dengan tiga hal lainnya semata-mata (melainkan dengan izin Allah) , 1. Kekayaan tidak bisa dicapai dengan cita-cita semata; 2. Keremajaan tidak dapat dicapai dengan disemir semata; 3. Kesehatan tidak akan dapat dicapai dengan obat-obatan semata “ ..........Berkata Umar r.a : “ Bersikap simpatik dengan orang lain adalah bagian dari kecerdasan akal; Bertanya dengan cara yang baik adalah bagian dari ilmu; dan kepandaian memanage adalah bagian dari penghidupan.” ..........Berkata Usman r.a : “ Barangsiapa yang menjauhi keduniawian niscaya akan dicintai Allah; Barangsiapa yang menjauhi dosa- dosa akan dicintai para malaikat; Barangsiapa yang menanggalkan ketamakan terhadap milik orang lain , niscaya akan dicintai oleh orang lain”..........Berkata Ali r.a : “ Dari sekian banyak nikmat dunia , cukuplah islam sebagai nikmat bagimu; Dari sekian banyak kesibukan , cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu; Dari sekian banyak pelajaran , cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu”..........Berkata Ibnu Mas’ud : “Betapa banyak manusia yang dihukum secara berangsur-angsur melalui kesenangan yang diberikan kepadanya; Betapa banyak manusia yang mendapat cobaan melalui pujian orang lain kepadanya; Betapa banyak manusia yang terperdaya karena kelemahan nya disembunyikan oleh Allah”..........Jibril berkata kepada Rasulullah Shalallahu a’laihi Wassallam : “ Wahai Muhammad , hiduplah engkau seberapapun lamanya, namun engkau pasti akan mati; Cintailah siapa saja yang engkau sukai , namun engkau pasti akan berpisah dengannya ; Beramallah semaumu , namun engkau pasti akan mendapat balasannya”..........

Kamis, 05 April 2012

::: Lebih Penting Mana, Ibu Kita Atau Istri Kita? :::

Mas Didin (bukan nama sebenarnya) baru saja menikah dengan gadis Polowijen Malang, cantiknya bukan kepalang. Namun seribu kali sayang, pelitnya tidak ketulungan.

Sejak menikah, Mas Di
din diharuskan menyerahkan semua gajinya pada istrinya. Istrinyalah yang mengatur semua pengeluaran rumah tangga. Istilahnya, istrinyalah yang menjadi bendahara keluarga. Awalnya memang tidak ada masalah, tapi sebulan berikutnya, masalah itu muncul saat Ibunya Mas Didin datang minta uang. Mas Didin yang tidak pegang uang akhirnya minta uang pada istrinya. Tapi apa yang terjadi?

Ternyata istrinya tidak mau memberi uang kepada ibu mertuanya. Alasannya, uang belanja tidak akan cukup kalau diberikan kepada ibu mertuanya. Lha nanti kalau beli kosmetik pakai uang siapa? Belum buat beli baju tidur? Buat beli spring bed? Buat beli ini itu? Akhirnya ibu mertua yang kecewa karena tidak diberi menantunya, bernadzar tidak akan datang ke rumah anaknya selamanya. Masyaallah.

Mas Didin yang tahu kalau ibunya tidak dikasih uang hanya diam seperti “kera ketulup”. Ia bingung, apa yang harus dilakukannya? Membela ibunya sebagai bakti kepada orang tuanya dengan kemungkinan istrinya akan memarahinya. Atau membetulkan sikap istrinya dengan kemungkinan akan dianggap durhaka oleh ibunya. (dikutip dari Media Umat: Minggu I - Jumadil Ula 1428 H dengan sedikit pengeditan)

Sahabat fillah, inilah kisah yang sering dan banyak dialami oleh saudara-saudara kita, atau bahkan kita sendiri. Sebagian di antara mereka atau kita masih bingung, mana yang harus diprioritaskan? Lebih penting mana? Ibu kita atau istri kita?

Suami Harus Mendahulukan Ibunya Daripada Istrinya

Sangat wajar kalau anak laki-laki meski sudah menikah tapi tetap memperhatikan ibu dan bapaknya, bahkan ini adalah kewajiban anak kepada orang tuanya, terutama ibu. Meski anak sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri, ia tetap wajib merawat orang tuanya, termasuk menafkahinya seandainya mereka memang sudah tidak mampu bekerja lagi. Anak laki-laki harus taat kepada ibunya, bukan istrinya. Justru istrilah yang harus patuh pada suaminya.

Dalam sebuah hadits shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)

Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan: Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Saw, ia berkata, “Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan (meminta) harta saya itu? Rasulullah menjawab, “Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. (HR. Ibnu Majah dan At-Thabrani)

Ini berarti apabila orang tua membutuhkan bantuan, maka kita tidak boleh menolak, apalagi sampai menyakiti perasaannya.

Jangan Korbankan Orang Tua Demi Istri, Meskipun Ia Cantik!

Allah Swt berfirman, “...dan hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu” (QS. Luqman:14). Begitu penting berbuat baik dan berterima kasih kepada kepada kedua orang tua kita, sampai Rasulullah bersabda, “Ridha Allah terdapat pada keridhaan orang tua. Dan murka Allah terdapat pada kemurkaan orang tua” (HR. Turmudzi).

Demikian tinggi kedudukan orang tua terhadap anaknya, sampai-sampai Allah baru meridhai kita kalau orang tua ridha kepada kita. Sebaliknya, Allah akan marah kepada kita apabila kita menyia-nyiakan orang tua. Karena itu, janganlah seorang anak laki-laki mengorbankan orang tua demi istri, meskipun istri tersebut sangat cantik! Sebab berbakti kepada orang tua termasuk kewajiban pokok yang perintahnya digandeng dengan perintah beribadah kepada Allah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS. Al-Isra’:23).

Istri Jaman Sekarang Kebanyakan Bermusuhan Dengan Ibu Mertuanya

Jika kita mau jujur, kita akan setuju dengan pernyataan tersebut. Bagi istri, ketemu dengan ibu mertua sama dengan ketemu Mak Lampir. Jenis istri seperti inilah yang jumlahnya seribu seribu. Artinya, sebagian besar istri berperangai seperti itu.

Seorang suami yang bijak seharusnya bisa menuntun istrinya agar sadar dan mengerti bahwa seorang laki-laki meskipun sudah menikah, tapi masih punya kewajiban mengurus ibunya. Istri yang baik tidak akan melarang suaminya berbuat baik kepada orang tuanya. Seyogyanya, seorang istri membantu suaminya dengan cara memberi dorongan dan peluang kepadanya untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Tidak perlu takut, kalau suami memberi uang kepada ibunya, lantas rejekinya istri akan berkurang. Yakinlah, dengan rahmat-Nya, Allah akan melipat gandakannya. Dengan seperti itu, seorang istri akan mendapat pahala kebaikan pula. Sebaliknya, jika istri menghalang-halangi suami berniat baik, maka ia akan mendapat dosa. Wallahu a’lam.(Masroer Tour )

67 komentar:

  1. bagaimna bila kejadiannya sebaliknya, kenapa slalu enantu yg selalu salah, apa karna mertua lebih tua, boleh seenaknya kpada menantu. mungkin menantu jga ingin dkat dngan mertua, tp mertua tidak mmbri celah untuk masuk ,n seolah menantu orang asing yg mengambil anak laki2nya, menantu pun hanya manusia biasa, yg ingin dekat n disayang mertua. jangan lah memberi masukan sebalah pihak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mertuaku matre... sama mbak... uang suamiku suruh memfasilitaskn adik sm kk nya

      Hapus
    2. maaf sblumnya tanpa maksud menjelekkan mertua, tp bagaimana dgn mertua yg slalu meminta anakny,meminta biaya sekolah adek ny, adikny d suruh ikut kk ny, sdngkan suami sya hidup msih bergantung sam sya dan klwrga saya, menafkahi sya dan ank sya gk, klw sya mnta uang buat ank aj d blang mimpi u mnta ma sya, tp giliran ma2 dan ade ny d usahakan,,,bagaimna menghadapi mertua seperti itu?

      Hapus
    3. maaf mbak melenceng....apa mbak nggak membaca di atas ya .......Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan: Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Saw, ia berkata, “Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan (meminta) harta saya itu? Rasulullah menjawab, “Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. (HR. Ibnu Majah dan At-Thabrani)
      berarti ini sudah di benarkan mbak ...walaupun mertuanya mbak sekeras gimana sama mbak tetap hak nya orangtua laki laki terhadap anaknya termasuk harta,,,,,,,,,

      Hapus
  2. Mgkn cara mbaknya aja yg blm pas, atau mgkn ada sesuatu dr mbak yg ga dsukai atau ga dtrima sm mertua mbak, ada baiknya kt intropeksi diri dulu, dan ajak suami untuk berkomunikasi serta menjadi jembatan dg kluarganya.

    BalasHapus
  3. Nyo wig,,,,saya mau tanya sama anda,,,,,kalo seandainya mertua saya melihat menantu yang sederajat gimanah? Sedangkan saya punya istri yang miskin ga berpendidikan ga kaya orang tua saya apa aja ada,,,,? Kalo emang ga sederajat kenapa dulu saya nikah di restuin,,,,di mana2 orang tua mao liat anaknya bahagia.knp sekarang jadi sebaliknya,,,,kejelekan istri saya udah di omongin digosipin ke mana2,,,,emangnya salah istri saya apa sama mertua saya? N istri saya selalu menghargai n menghormati mertua saya,Coba anda jelaskan, jika posisi anda seperti saya? Anda harus gimanah?

    BalasHapus
  4. Ibu yang mengandung 9 bulan tidak bisa digantikan, namu istri bisa cari lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Istri juga mengandung 9 bulan dari benih suami lhooo...bukan hanya gampang "cari lagi" nya..

      Hapus
    2. Tolong sama2 istighfar,, istri itu penting, ibu jg penting,, ayah ibu ridho, Alloh pun ridho,, mmg susah bagi suami untuk mjd bijak,, memberi pengertian k istri, memberi masukan k ayah terutama ibu,, hanya sabar sbg obatnya,, smg Alloh selalu menuntun dan memberikan hidayahNya buat para suami,, aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin

      Hapus
    3. Amin amin allah huma amin

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. Klo prinsipnya gtu seumur hdup bakalan "cari trus".Tujuan menikah itu untuk mencari rido Allah hanya krna Allah.Klo g,mgk bnyk perempuan yg g akan nikah. krna jaman skrng ratarata perempuan lbh mapan scr finansial drpd lakilaki.Dan bnyak dr istri yg bkerja dan membantu suami untuk mncri uang.Kehidupan rmh tgg hrs saling memahami ,suami yang tidak bijak dan tdk bs mjd pemimpin rumah tangga yg baik saya kira dia sudah gagal sbg suami.

      Hapus
    6. Intinya semuanya bakalan adem kalo suami bs berbakti jg kpd ortunya istri.Ga berat sebelah.Karna istrinya juga lahir dr rahim ibunya.Kebanyakan istri ribut sm mertua krn suaminya berlaku tidak adil sm ortu istri.Padahal istri juga ga bisa menuhin mau ortunya tanpa ijin suami.

      Suami harus berbakti sama ibunya, tapi juga harus adil sm ibu mertuanya.Karna istrinya ga tau2 brojol gede.Sama aja, dirawat dr bayi😬😬

      Hapus
    7. menurut saya jika mbak semuanya komplain,,,,,maka mbak ini sudah berdosa,,,,sudah jelas mbak ada hadist rasulullah dan juga firmannya allah,.....bukan membedakan orang tua suami dan orang tua istri ...akan tetapi,,,,yg namanya suami memang harus mengutamakan perintah ibu kandungnya di banding istrinya karena gak ada yg namanya mantan ibu ....saya tau perasaannya mbak sebagai istri pasti marah karena kedudukan ibu dari suami lebih tinggi dari istrinya akan tetapi kita gak bisa melawan firman allah dan hadist rasulullah....nah sekarang kalau mbak merasa benar berarti mbak nambah dosa dong karena melawan firman allah dan hadist......bukannya membela seorang suami mbak tetapi istri saya alhamdulillah kalau saya udah gajian pasti paling utama bertanya tentang ibu saya,,,,apakah udah di berikan sedikit dari penghasilan saya atau belum,....dan pada akhirnya saya tersentuh oleh perbuatan istri saya makanya skrg kalau dia bertanya tentang ibu saya maka saya juga sebaliknya...( saling pengertian aja dan jangan ada ego di masing2 belah pihak)..ingat mbak anda di nikahi sudah ada MAHAR....artinya perempuan sudah tdk sepenuhnya orang tuanya yg ngatur,,,,kecuali mbak yg lamar dan Mengucapkan MAHAR kepada laki laki nah itu pasti diutamakan ibunya mbak....maaf kalau ada yg salah....salam damai semuanya...allahuakbar

      Hapus
    8. Bagaimana klo mertua n sodara suamix.. Menyuruh anakx menceraikan istrix. Dan tidak melaksanakan tugasx sebagai suami dan bapak dari anakx, karena terlalu mentaati ortu sehingga menelantarkan anak istrix, dan menghancurkan rumah tangga nya, dan menjadikan anakx sebagai anak yatim tanpa bapak?jd untuk apa suami berijab kabul pada saat nikah? Klo pernikahan segampang itu untuk dihancurkan.. Tinggal ortu suami blng ceraikan istri mu, langsg diceraikan juga..

      Hapus
  5. Bgaimana jika peran istri diambil oleh mertua. Dianggap istri tak becus asuh, tugas asuh bayi banyak dipercayakan ke ibu mertua dan suami lebih setuju seperti itu. Dan uang yg didapat dri suami juga diberikan ke ibu mertua. Saya kecewa dan sakit hati..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo spt itu menurut sy suami keterlaluan,, dibicarakan lg yg baik2,, dan beri pengertian, bahwa ibu adalah madrasatul ula bagi anak2nya,, ibu adalah madrasah pertama n utama buat anak2nya,, jika istri dianggap ada kekurangan dlm merawat anak dan lain halnya, maka sepatutnya bagi suami mengarahkan dan membina,, hanya saja ada suami yg sabar dan tidak,, semoga para suami slalu dlm bimbingan dan arahan Alloh SWT,, dan para istri diberikan kesabaran seluas samudra,, aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin

      Hapus
    2. Rungokne yo....istri mnjdi hak suami.....jd suami harus dituruti slgi msih di jln yg bnr....nah itu lah lndasan mngpa ortu suami jg hrus diprioritaskan ktimbg ortu istri

      Hapus
  6. jika mertuanya matre anak laki lakinya gajinya harus di kasihkan orang tuanya dan istri hanya di kasih seadanya sedikit sesuai kehendak orang tuanya,bagimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo spt itu bukan suami yg bijak,, dibicarakan lg didiskusikan kembali,, smg dimudahkan dan dilapangkan kesulitannya,, sgra diberikan solusi oleh Alloh SWT aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin

      Hapus
  7. untuk gaji biar adil 50% 50%

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau 50% istri, 50% ibu..nanti anaknya mw sekolah pakai biaya dari mana? Apalagi kalau anaknya udah mau ke perguruan tinggi,butuh biaya yg tdk sedikit. Ditambah utk tempat tinggal,kendaraan.. Dgn 50% gaji suami itu cukupkah untuk makan, tabungan beli rumah,dtambah klo ada cicilan kendaraan dan tabungan sekolah anak.. Klo istri kerja iya ada tambahan,klo istrinya cuma irt??

      Hapus
    2. Nah....klo bcra adil scara hukum negara apa hukum agama...beda lho ..cntohnya bagi waris....oalah...podo ra tau sinau

      Hapus
    3. Setau ku klo bagi waris.. Klo suami sdh menikah.. Hartax jatuh kesiapa? Istri atw ibu. Karena u/ tanggungan di tempat kerja, sy ngk perna dgr ibu ditanggung .. Yg ada istri n anak..

      Hapus
  8. Gimana kalau bapak dan ibunya masih sehat & mampu cari nafkah tp masih minta uang anak laki2 nya sampai di rumah ga ada beras, minyak, gula sedangkan posisi istri hamil 8bulan
    Apakah masih harus anak laki2 mengutamakan orang tua, sampai beli perlengkapan calon bayi selembar kain pun ga ada?
    Apakah benar orangtua anak laki2 atau kah itu salah si istri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo spt itu bukan suami yg bijak,, dibicarakan lg didiskusikan kembali,, smg dimudahkan dan dilapangkan kesulitannya,, sgra diberikan solusi oleh Alloh SWT aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin

      Hapus
  9. Gimana kalau bapak dan ibunya masih sehat & mampu cari nafkah tp masih minta uang anak laki2 nya sampai di rumah ga ada beras, minyak, gula sedangkan posisi istri hamil 8bulan
    Apakah masih harus anak laki2 mengutamakan orang tua, sampai beli perlengkapan calon bayi selembar kain pun ga ada?
    Apakah benar orangtua anak laki2 atau kah itu salah si istri?

    BalasHapus
  10. Dilematis.. hmm lebih baik menikah telat daripada salah memilih... ingin berpisah sudah punya anak.. malu sama tetanga dll.. jujur klo disuruh memilih sy lebih baik memilih orgtua saya.. hufttt

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju bgt mas.... sya jg bgtu... intiny mmlih istri yg baik itu sgt ptg... kcntikan itu hnya bnus dunia..istri yg cantik hati ny itu bonus dunia akhirat... setelah mnikah baru saya mmhmi arti kata2 ini.... ibu sglanya untuk seorg ank laki2...

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. Tidak ada yg namanya salah memilih dalam jodoh,, bagaimanapun jg, menyegerakan menikah itu lebih baik mnrut sy stelah yakin menemukan jodohnya,, mmg diperlukan kesiapan, terutama kesiapan mental,, klo mnrut sy lg sebenernya bukan masalah salah milih atau bgmn,, tp sudah siapkah qt untuk menikah,, manusia mmg tempat salah dan khilaf,, tp bgmnpun jg qt sudah taat mengikuti salah satu perintah Alloh dan Rasullullah untuk menikah,, pasrahkan kpd Alloh,, Inshaa Alloh ada jalan keluar,, dibalik tiap kesulitan ada kemudahan,, smg qt semua selalu dlm bimbingan dan perlindungan Alloh SWT aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin

      Hapus
    5. Bagaimna jika istri yg menanggung semua kebutuhan sehari hari tapi mlah ibu yg dikasih uang sama suami...serupiahpun ibu gk pernah blanja untuk kebutuhan rumah... sampai2 istri rela nyari uang sendiri...

      Hapus
  11. Saya anak laki laki, kalau saya boleh pilih, saya lebih baik pilih orang tua. Saya sudah menikah 10 tahun tapi tak ada yg paling menyayangi saya selain orang tua.

    BalasHapus
  12. Saya anak laki laki, kalau saya boleh pilih, saya lebih baik pilih orang tua. Saya sudah menikah 10 tahun tapi tak ada yg paling menyayangi saya selain orang tua.

    BalasHapus
  13. Ass. Saya sudah menikah dan saya baru menjadi seorang ayah. Saat ini saya drmh dgn bapak dan adik saya yg masih sekolah di smk. Istri saya baru melahirkan anak kami yg 1.setelah melahirkan istri saya menginginkan pisah rumah agar qt mandiri disamping itu kondisinya blm sepenuhnya pulih. Istri saya menginginkan seseorang yg bisa menemong anak kami agar istri saya bisa melakukan pekerjaan yg lain. Disamping itu bapak saya sendirian drmh karna mama saya sudah alm. Saya tidak tega jika kami keluar dan pisah rmh dari bapak saya. Disamping ini saya ingin merawat bapak saya yg sudah berumur. Harus bagaimana sikap saya yg diposisi seperti ini. Sedangkan saya sudah menjelaskan kpd istri saya jika qt kluar rmh dan gak ada yg ngurus bapak saya drmh sendiri. Sedangkan adik saya sekolah dari pagi smpai malam baru plg skolah. Jika suatu hari bapak saya masuk angin atau sakit siapa yg mau mijetin dan ngerokin kalo saya kluar rmh. Tolong gmn pendapat anda tentang ini. Trims. Wss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Diberikan pengertian lg ke istri,, sabar dlm membina dan mengarahkan istri,, seringkali sbg suami qt kelepasan emosi,, tp bersabar dlm membina dan mengarahkan istri itu lebih baik,, jng pernah merasa capek memberi masukan k istri,, smg dimudahkan dan dilapangkan kesulitannya aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin

      Hapus
    3. nasib mas hadi sama sprt nasibku. cuman kalo ada yg sudh almarhum bapa jadi tinggal seorang ibu yg sudah berumur. .
      singkat crita. .bapa ibu cuma punya anak dua saya dan kka saya cwe. tapi kka saya udah brumh tngga punya anak dua dan sudah punya rumah sama suaminya. tinggal saya satu2nya yg hrus mrawat ibu bapa. .
      suatu hari bapa saya mninggal. jadi ibu saya tinggal seorang diri. .ibu pngin saya dan anak istri saya yg menemani. tapi krna pekerjaan saya jauh jadi yg mnemani anak dan istri saya. saya ttep bkerja buat mnafkahi mreka..tapi istri saya ttep brontak pngin ikut saya diperan tauan..sdangkan ibu butuh ditemani. .Jika ibu juga di ajak ikut mrantau ibu ga mau pngin di kmpung..stiap hari saya brantem sama istri krna istri pngin ikut. .sdangkan saya ga tega ng mong sama ibu. stiap saya bujuk ibu istri saya pngin ikut dia mnangis. tapi istri tetap bersikeras pnginnya ikut. .jadi saya putuskan pngin keluar dr pekerjaan saya biar kesanding smuanya bisa dekat anak istri dan ibu. tapi istri saya mnolak pnginnya saya ttep krja mrantau biar dia ikut trus pisah sama ibu saya. muanya istri saya pngin bikin rumah sndri. sdangkan rumah ibu saya juga ga ada yg mrawat kalo saya bikin rumah lagi..ibu saya juga sudah nyerahin rumah buat saya. yg pnting ibu bisa ditemani utk masa tuanya.. apa yg hrus saya lakukan dlm keadaan sprt ini. sdangkan saya nyakitin ibu juga dosa saya ga mnyayangi istri juga salah jadi serba salah. .istri ttep pngin ikut saya ga pngin sama ibu saya. .sdangkan ibu juga butuh teman.. Jika saya brada di tengah2 istri saya sllu bilang pilih kasih. .jika saya ajak istri ibu mnangis.. sampe skarang lom dpt solusi. .

      Hapus
  14. Wa alaikum salam WR.WB. Saran saya Mas...untuk menengahi keinginan istri bila financial anda cukup belilah rumah disebelah/samping ortu/bapak,biar anda bisa memantau bapak anda setiap saat.Bila tidak bisa dg cara lain yg intinya anda tetap setiap saat bisa bertemu dan memonitor bapak anda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya masukan yg bagus,, terima kasih

      Hapus
    2. Mohon solusi Ustd,
      Sy suami dari seorang istri dimana dia adl anak angkat dr bibi sy.
      Stlh menikah, kami mau pindah rumah, namun sy urungkan mengingat bibi sy tinggal sendiri (istri anak angkat tunggal n om sdh meninggal). Pd saat mau renovasi rumah, istri mau mbagi rumah jd 2, namun diurungkan juga.
      Sy wiraswasta dan sbg suami punya kewajiban menafkahi 3 anak n istri sy.
      Dg berjalannya waktu, sering terjadi gesekan dimana setiap kali sy buka usaha di rumah tsb selalu tidak berkenan di hati bibi sy n terjadi perselisihan dg istri sy (anak angkatnya).
      Langkah apa yg sebaiknya sy ambil agar 2 kewajiban tsb bisa terpenuhi ?
      Apakah 'derajat' seorang bibi = ibu kandung dalam hukum islam ?
      Demikian dilema sy, semoga berkenan memberi solusi terbaik.
      Jzklhkhr.

      Hapus
  15. Gimana klo gaji cman sdikit trus si suami mw memberikan sang ibu uangx tiap bulan?sdngkan sang ayah n ibux punya usaha sndri.
    Trus stiap bulannya psti uangx d cari n uang tsb tdk prnh mw brkurang? Sdngkn sang istri tdk bkrja?

    BalasHapus
  16. Gimana klo gaji cman sdikit trus si suami mw memberikan sang ibu uangx tiap bulan?sdngkan sang ayah n ibux punya usaha sndri.
    Trus stiap bulannya psti uangx d cari n uang tsb tdk prnh mw brkurang? Sdngkn sang istri tdk bkrja?

    BalasHapus
  17. kalau istri yang melarang atau marah setiap suami ingin main ketempat orang tuanya bagaimana...
    dan istri setiap ada masalah selalu untuk minta pisah, dan terkadang suka merendahkan suami bahkan suka menampar atau berkata kata binatang dsb... apa saya harus iyakan saja jika ia ingin berpisah, sedangkan ibu saya sudah tau kalau saya nikah bukannya senang tapi ngebatin, ibu saya juga mrngijinkan jika saya berpisah...

    BalasHapus
  18. Wajar gak sich kalau anak lalaki syg sama ibu nya..
    Jujur kalau suruh memilih saya lebih pilih ibu sya..
    Tapi kyk nya istri tidak suka kalau sya lebih syg sama ibu sya sndri..stiap ada mslh pasti ujung2 ngebahas ibu..

    BalasHapus
  19. Saya jg ngalamin apa yg dikatakan saudara zangger love,, sikap saya hrs bagaimana ya boleh minta saran nya

    BalasHapus
  20. gimana kalau istri saya memberi pilihan seperti ini,pilih istri atau ibu saya,saya baru punya anak 1,setiap marah istri saya selalu menyangkut pautkan dengan ibu saya,saya ajak kost tp istri saya tidak mau,dia memilih tinggal dengan ortunya di luar kota,apa yang harus saya lakukan..

    BalasHapus
  21. Ini kejadian pada diriku....orang tua ku gk banyak menuntut apa apa cman perhatian aja....namun isteriku cemburunya berlebihan.....seakan akan aku gk sayang sama isteriku....itu katanya....sampai suatu saat Kami ribut besar ...hingga saat ini isteriku meminta cerai...dan mengatakan tinggalkan aku....rawatlah orangtua mu....aku gk usah difikirkan ktanya....

    BalasHapus
  22. lagi berusaha untuk berlaku adil kepada istri dan ibu ... semoga Allah memberikan kemudahan ... aamiinnn ...

    BalasHapus
  23. Ini yg sya almi saat ini.
    Sya blm ada 1 bln menikah, tpi sya memutuskan untuk mengontrak dan hidup mandiri dgn suami saya.

    Awal'y saya fikir ibu mertua saya biasa saja ketika ank'y menikah, tpi blm ada stngah bln sya ngontrak. Ada kata² ibu mrtua saya yg bkin hati sesak.

    Ibu mertua saya masih meminta uang bulanan yg sama sprti dulu waktu suami saya msih sendiri. Tpi saya sbgai istri yg d ksih amanah suami untuk mengatur keuangan hanya bisa memberi alakadar'y saja. Karna kebutuhan kluarga kmi yg baru pindak kost msh bnyk. Tpi sprti'y ibu mrtua saya tdak suka.
    Saya bingung hrs brsikap sprt apa? Saya tdak mlarng suami sya memberi uang kpd ibu'y, tpi sya hany blng alakadar'y saja krna kebutuhan kluarga jga bnyk apa lgi kita ngontrak. Apa sya salah brskp sprt itu? Kdng sya ksian sma suami saya yg trs d kekang ibu'y soal uang. Sedangkan suami saya memiliki tanggung jwb sbgai suami yg hrs mnafkai istri.

    BalasHapus
  24. Ini yg sya almi saat ini.
    Sya blm ada 1 bln menikah, tpi sya memutuskan untuk mengontrak dan hidup mandiri dgn suami saya.

    Awal'y saya fikir ibu mertua saya biasa saja ketika ank'y menikah, tpi blm ada stngah bln sya ngontrak. Ada kata² ibu mrtua saya yg bkin hati sesak.

    Ibu mertua saya masih meminta uang bulanan yg sama sprti dulu waktu suami saya msih sendiri. Tpi saya sbgai istri yg d ksih amanah suami untuk mengatur keuangan hanya bisa memberi alakadar'y saja. Karna kebutuhan kluarga kmi yg baru pindak kost msh bnyk. Tpi sprti'y ibu mrtua saya tdak suka.
    Saya bingung hrs brsikap sprt apa? Saya tdak mlarng suami sya memberi uang kpd ibu'y, tpi sya hany blng alakadar'y saja krna kebutuhan kluarga jga bnyk apa lgi kita ngontrak. Apa sya salah brskp sprt itu? Kdng sya ksian sma suami saya yg trs d kekang ibu'y soal uang. Sedangkan suami saya memiliki tanggung jwb sbgai suami yg hrs mnafkai istri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar..apapun keputusan suami anda harus di ikuti dan bila perlu dorong trs dia untuk berbakti kpd orang tua nya..yakinlah materi yg di berikan ke orang tua dgn ikhlas itu akan mendapatkan rezki yg melimpah dan berkah suatu saat nnt.Alhamdulillah istri sy sll mendorong sy dlm menunaikan hak orang tua sy,,dulu padahal kami hidup susah buat makan aja bingung dan istri sy sll mendorong sy untuk mendahulukan keperluan orang tua sy,Alhamdulillah skrg km tidak kekurangan lg dan Janji Allah itu pasti bagi yg yakin.

      Hapus
  25. Aslkm ,sya mau tanya gmn jika posisi seperti ini,situasai keadannya istri sy asli depok,jawa barat sya mempunyai istri baik,sangat baik dan sabar ,suatu ketika kita hidup di depok ngontrak rumah dan mempunyai satu anak,perkerjaan saya Alhamdulilah lancar..tp saat kita nyaman kerja dan hidup di depok saya dengar kabar bahwa bapak sy sakit stroke,dan ibu sya meminta saya dan istri saya pulang kembali ke jawa meninggalkan pekerjaan,dan semuany untuk tinggal di jawa membatu ibu saya mengurus bapak saya,dan juga mengurus rumah dan toko bapak sya..sesaat istri saya berat tp karna keadaan akhirnya kami pulang kejawa membawa barang2 ,..
    Tp berjalan 1 tahun lebih istri saya yg tdinya berusaha mencoba bertahan dan mau ,tiba2 dia ingin kembali ke depok,dia kembali ke rumah ibunya,membawa anak km,tinggal di rumah orang tuanya,..awalnya aku turutin di suatu saat dia akan berubah pikiran tp ternyata aku salah,..saat anak kami usia sekolah dia memutuskan untuk anak kita sekolAh disana..setiap hari aku bujuk,kasih pengertian,tp semua ini gak bisa apa2...tiba saatny saya harus pilih mesti bagaimana..1 sisi sya di butuhkan orang tua sya 1 sisi sya gak bisa meninggalkan istri dan anak sya..trimksih mohon solusinya

    BalasHapus
  26. Bagaimana hukumnya apabila si istri dituntut harus mau menerima jika dirinya dibanding2kan dengan ibunya, dari segi makanan dan kebiasaan. Ketika sedang bermusuhan dengan sya, si suami jutsru memanjakan ibunya tanpa sepengetahuan saya. Dan apa hukumnya jika seorang suami selalu ingin melibatkan ibunya dalam rumah tangga kami. Bahkan dalam hal menabung, suami menginginkan uang tabungan itu dipercayakan kepada ibunya, bukan lagi kepada istrinya. Sedangkan demi Allah, sya tidak pernah boros, beli kosmetik dengan uang suami tidak, beli baju untuk lebaranpun dengan honor saya mengajar, suami selalu nyindir ketika sya menggunakan uang dari dia diluar kebutuhan, contoh (bayar kuliah). Selalu diungkit2 ketika ada masalah. Tapi terhadap ibunya, dia tidak pernah mempermsalahkan uang yg dia pakai.
    Intinya sya merasa, sebagai istri sya tidak berguna.sedikit2 ibu. Sedikit2 ibu. Sya bosan dengan sikap suami yg sudah menikah tetapi tidak bisa menghargai saya. Ibu mertua saya selalu ikut campur urusan rumah tangga saya,

    BalasHapus
  27. Memang benar dalam agama, suami adalah milik ibu,dan sya tidak pernah melarang suami memberi uang setiap bulannya kepada ibunya.
    Tapi, bagaimana jika suatu ketika anak ku mau masuk sekolah dengan biaya yg banyak, dia lebih merelakan anaknya untuk menunda sekolahnya dengan alasan uang tidak cukup. Kenapa dia tidak merelakan saja uang yg untuk ibunya itu untuk ndaftar sekolah anaknya.
    Kenapa justru dia lebih memilih anaknya tidak sekolah,ketimbang mengurangi jatah ke ibunya.
    Padahal harapan saya, sebagai ayah yang baik, dia harus mengutamakan pendidikan anaknya. Sya kira, suami akan berfikir seperti ini :"oh, kasian kalo anakku sampai tidak sekolah tahun ini, dia sudah cukup umur. Biar anakku bisa sekolah, mungkin lebih baik aku kurangi separo jatah untuk orang tua bulan ini, biar bisa aku gunakan buat sekolah anakku". Aku kira suami akan berfikir seperti itu dan bisa bersikap adil.
    Ternyata saya salah, dan dia.... Lebih memilih anaknya tidak sekolah ketimbang mengurangi jatah untuk ibunya.
    Padahal, adik suamiku yg masih lajang itu bekerja dan gajinya besar. Kenapa semua kebutuhan dilimpahkan kepada suamiku??? Kenapa?
    Mulai dari bayar listrik, kebutuhan makan, arisan orang tua, sekolah adik ragilnya, sampai uang jajannya, sedangkan saya dan anak anak harus mau menerima sisa nya. Bahkan jika ada uang lebih, suami mempercayakan uang itu untuk dititipkan kepada ibunya.
    Sya sudah tidak tahan.
    Dan dalam kasus seperti ini, apakah salah, jika seorang istri marah kepada suaminya dan mempermsalahakannya??
    Bukan karna sya ingin menjauhkan suami dari ibunya, bukan. Sya hanya ingin keadilan dan tolong, hargai saya sebagai istri dan jangan sampai rasa baktinya kepada orang tuanya membuat suamiku jadi mengesampingkan kebutuhan pendidikan anaknya.

    BalasHapus
  28. Gimana kalo istri yang sudah selalu mengerti, mengalah. Tapi justru ibu mertua yang gak tau diri. Minta uang terus. Toh masih punya suami. Anaknya juga bukan suami saya. Suami selalu kasih tanpa izin ke saya. Apa salah saya ? Apa saya harus ngalah terus ? Apa salah, saya juga mau atur keuangan keluarga saya ? Saya akan tetap kasih kok ke orang tua.

    BalasHapus
  29. Menurut saya kalo mertua gak terlalu cerewet,galak ataupun terlalu banyak mengatur rumah tangga kita gak mgkin kalo istri bakal benci sama mertuanya.intinya,jgn cuma suruh istri saja yg sabar,dan intropeksi sama dirinya
    Sang ibu yg sudah dewasa dan berpengalaman jg harus bisa berpikir kalo letak kebahagian anak lelakinya kini adlah pada keluarga barunya
    Jgn cuma mmentingkan egonya dan bisa lbih pngertian.klo sja ibu dan sang mantu bisa saling mengambil sikap,sya yakin sang suami pasti bisa bersikap adil trhadap keduanya.
    Dan untuk laki-laki ingatlah kedua perempuan ini adlah seorg IBU
    -yg satu melahirkanmu
    -dan istrimu mlahirkan darah dagingmu
    Jadi menurut sya antara IBU dan istri sama sja derajatnya,tak prlu seorg laki" lebih mmentingkan yg mana
    😊

    BalasHapus
  30. Menurut saya kalo mertua gak terlalu cerewet,galak ataupun terlalu banyak mengatur rumah tangga kita gak mgkin kalo istri bakal benci sama mertuanya.intinya,jgn cuma suruh istri saja yg sabar,dan intropeksi sama dirinya
    Sang ibu yg sudah dewasa dan berpengalaman jg harus bisa berpikir kalo letak kebahagian anak lelakinya kini adlah pada keluarga barunya
    Jgn cuma mmentingkan egonya dan bisa lbih pngertian.klo sja ibu dan sang mantu bisa saling mengambil sikap,sya yakin sang suami pasti bisa bersikap adil trhadap keduanya.
    Dan untuk laki-laki ingatlah kedua perempuan ini adlah seorg IBU
    -yg satu melahirkanmu
    -dan istrimu mlahirkan darah dagingmu
    Jadi menurut sya antara IBU dan istri sama sja derajatnya,tak prlu seorg laki" lebih mmentingkan yg mana
    😊

    BalasHapus
  31. Mertua saya pnya 4 anak terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan, suami saya termasuk anak ke 3, saya bingung mertua saya klo ada apa2 mnta tolong terus sama suami saya jarang banget klo ke yang lain padahal suami saya seorang dosen klo anak yg lainnya guru dibilang sibuk lebih sibuk suami ketimbang yg lainnya.... Smpai2 lebih mengutamakan kewajiban ibunya ketimbang istrinya sendiri... Saya heran sudah ngomong baik2 tapi tetap membela ibunya seakan2 saya yg salah..bukan ibunya saja bahkan yg lainnya pun klo ada apa2 ke suami saya.... Saya bingung menyikapinya bagaimana? Sementara yg lainnya sudah berkeluarga dan memiliki kewajiban masing2...bagaimana solusinya? Trimakasih

    BalasHapus
  32. Mertua saya pnya 4 anak terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan, suami saya termasuk anak ke 3, saya bingung mertua saya klo ada apa2 mnta tolong terus sama suami saya jarang banget klo ke yang lain padahal suami saya seorang dosen klo anak yg lainnya guru dibilang sibuk lebih sibuk suami ketimbang yg lainnya.... Smpai2 lebih mengutamakan kewajiban ibunya ketimbang istrinya sendiri... Saya heran sudah ngomong baik2 tapi tetap membela ibunya seakan2 saya yg salah..bukan ibunya saja bahkan yg lainnya pun klo ada apa2 ke suami saya.... Saya bingung menyikapinya bagaimana? Sementara yg lainnya sudah berkeluarga dan memiliki kewajiban masing2...bagaimana solusinya? Trimakasih

    BalasHapus
  33. Suami selalu mengutamakan orangtuanya. Sampe2 anak sakit masuk igd aja dinomerduakan, lbh milih nyuciin mobil ayahnya dulu. Itu cm 'secuil'kejadian yg menyakitkan... Hmpr setiap hr merasakan ketidakadilan.... Remuk rasanya ni hati.

    BalasHapus
  34. saya seorang istri yang baru 2 bulan nikah, diawal pernikahan suami sudah bilang akan lebih mengutamakan saya tetapi jalan 2bln ibu mertua saya meminta uang ke suami saya dan kalau tidak dituruti selalu menyumpah nyumpah, padahal kebutuhan sebagai suami istri juga banyak untuk bayar ini itu. juga suami mertua saya masih ada anak laki2 juga gak cuma suami sya sja. kenapa harus minta suami saya. setiap masalah yang diungkit itu saja. dan seorang ibu mertua harusnya pengerrtian kepada menantu aplg blum ada 1th lha ini. apa2 harus didahuluin ibu dulu mentang2 ibunya suka nyumpahin. apa seorang istri juga harus nyumpah2 biar seorang suami adil?
    padahal jika ada gaji lebih selalu dikirim

    BalasHapus
  35. Jangan sekali2 durhaka pada ortu...jadilah suami yg bijaksana, jadilah istri yg welas asih...

    BalasHapus
  36. Jangan sekali2 durhaka pada ortu...jadilah suami yg bijaksana, jadilah istri yg welas asih...

    BalasHapus
  37. Bun,,saya tidak pernah melarang suami saya untul memberikan nafkah pada Ibunya yg penting jujur dan adiL,,tapi kejadian saya 2x berturut2 suami saya pinjam uang puLuhan juta tanpa berdiskusi dgn saya dan semua uang nya di kasihkan kepada Ibunya sementara saya dan anak saya sampai saat ini tak di nafkahi dgn posisi anak saya yg baru 4bln dan minum susu formula lalu suami saya pergi dari rumah dgn semua bajunya setelah saya tau mereka sekongkol??mohon sharingnya.

    BalasHapus
  38. Berbakti kpd org tua jg harus disesuaikan denngan keadaan jangan berat sebelah pake logika mau ngebahagiakan org tua dgb cara berhutang salah. Kalo kt lbh baru kasih ke org tua

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...