
Sebagai bahan renungan dan media refleksi diri, ada sedikit muhasabah dari KH. M. Luqman Hakim, MA – Pemimpin Umum Majalah Cahaya Sufi, berikut ini :
Memasuki bulan Suci Ramadlan, berarti kita memasuki Lembah Ilahi, dari hari ke hari, hingga genap sebulan atau 29 hari. Barangkali kita bisa terbantu untuk menghayati puasa kita, baik puasa lahir maupun puasa batin, puasa fisik maupun puasa hati kita.
Hari pertama:
“Puasa itu untukKu, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Demikian hadits Qudsi. Berarti hari pertama ini, seluruh hasrat, kehendak, citarasa, tekad, tujuan dan niat, yang menggumpal di hati kita hanya untuk Allah Ta'ala semata. "Oh Tuhan, hatiku untukmu…dahaga kerongkongan, dan perut keroncongan, adalah pestanya hatiku denganMu…Hatiku tak ingin selain DiriMu…"