Laman

Rabu, 18 Agustus 2010

Berdosa Tapi Masuk Surga


"SESUNGGUHNYA SESEORANG BENAR - BENAR BERAMAL SEPERTI AMALAN PENDUDUK SURGA SEPERTI YANG NAMPAK PADA ORANG LAIN TETAPI IA MENJADI PENDUDUK NERAKA.
SESUNGGUHNYA ADA SESEORANG YANG BENAR-BENAR MENGAMALKAN AMALAN PENDUDUK NERAKA SEPERTI YANG DILIHAT ORANG LAIN , SEDANGKAN IA DARI PENDUDUK SURGA".
(HR- Bukhari-Muslim)

"AKAN DATANG PADA HARI KIAMAT SEGOLONGAN MANUSIA YANG BERAGAMA ISLAM DENGAN DOSANYA SETINGGI / SEBESAR GUNUNG YANG ALLAH MEMBERIKAN AMPUNAN PADA MEREKA "(HR MUSLIM)

Dari Abu Sa'id Al-Khudry yang berkata bahwa Nabi SAW bersabda,"Pada suatu masa sebelum kalian, ada seorang pemuda yang telah membunuh 99 orang. Suatu ketika dia mencari orang pintar untuk bertanya, maka dia diarahkan kepada seorang Rahib.
Kemudian dia mendatanginya dan berkata bahwa dia telah membunuh 99 orang apakah dia bisa bertobat.
Sang rahib menjawab, "Tidak" diapun membunuh sang rahib hingga genap 100 orang yang dibunuhnya.
Kemudian dia mencari orang pintar lagi, maka dia diarahkan kepada seorang yang alim.

Dia mendatanginya sembari bercerita bahwa dia telah membunuh 100 orang, apakah masih ada tobat baginya.
Orang alim tersebut menjawab, "Ya".
Untuk membedakan dengan masa pertobatannya, maka dia diperintahkan untuk pergi ke suatu tempat dan disana ada banyak manusia yang menyembah Allah.
Orang alim itu juga memerintahkan agar dia beribadah bersama dengan mereka dan jangan kembali lagi ketempat asal karena disana adalah tempat yang buruk.

Dia pun berangkat, namun ditengah perjalanan malaikat maut menjemputnya.
Maka terjadi perselisihan antara malaikat pembagi rahmat dan malaikat adzab
Malaikat pembagi rahmat berkata, "Dia datang sebagai orang yang bertobat dengan tobat yang diterima oleh Allah".
Malaikat adzab berkata, "Sungguh dia sama sekali tidak pernah berbuat baik".

Kemudian datanglah seorang malaikat yang menyerupai manusia untuk menghakimi.
Dia berkata, "Ukurlah jaraknya dengan dua bumi (bumi tempatnya berbuat maksiat dengan bumi yang akan ditujunya untuk beribadah), mana yang lebih dekat maka dia termasuk didalamnya".
Kedua malaikat kemudian mengukur jaraknya dan ternyata dia lebih dekat selangkah pada bumi yang akan ditujunya. Maka orang tersebut dibawa oleh Malaikat pembagi rahmat" . (Muttafaq 'alaih)

Kata kuncinya adalah tobat.
Kata inilah rahasia kemurahan Allah.
Dengan tobat, segunung dosa yang telah dikerjakan tidak akan menjadi penghalang seseorang untuk masuk surga. Cermatilah kisah diatas, betapa besar dosa lelaki itu .
Dengan tobat yang sungguh-sungguh, meski baru selangkah berada di "wilayah" tobat, Allah mengampuninya dan memasukkannya kedalam golongan hamba Allah yang masuk surga.

MENGAPA PERLU TOBAT

Dalam firmannya Allah telah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin untuk bertobat:

"DAN BERTOBATLAH KALIAN SEMUA WAHAI ORANG YANG BERIMAN AGAR KALIAN BERUNTUNG (QS An-nur : 31)

Dalam hubungannya dengan tobat, Allah membagi hambanya pada dua kategori, yaitu hamba yang bertobat dan hamba yang zhalim, tanpa ada kategori ketiga hamba pertengahan, , Allah berfirman :

DAN SIAPA YANG TIDAK BERTOBAT , MAKA MEREKA ADALAH ORANG YANG ZHALIM (QS AL-Hujarat :11)

Firman Allah tersebut adalah sindiran keras terhadap banyaknya perilaku manusia yang kontradiktif dengan agama Allah, kemaksiatan merajalela, hampir tak tersisa yang bebas dari kekejian , kecuali orang yang telah dijaga Oleh Allah.

Namun demikian , dengan kemurahan Allah sebagai bentuk kesempurnaan cahaya-Nya, tidak sedikit orang yang kemudian dibangkitkan dari keterpurukan dan kelalaian itu. Mereka sadar bahwa mereka telah meremehkan hak-hak Allah. Lalu penyesalan memenuhi relung jiwanya, betapa dia telah tenggelam dalam kemaksiatan tiada henti. Saat itu juga jiwa raganya diterangi cahaya tobat. Sehingga dengan langkah tegap dan mantap mereka menapaki jalan lurus untuk keluar dari kegelapan menuju cahaya terang benderang.

JANGAN ANGGAP ENTENG SETIAP DOSA

Dalam menjalankan tobat kita diperintahkan untuk ikhlas:

HAI ORANG- ORANG YANG BERIMAN , BERTOBATLAH KALIAN SEMUA DENGAN TOBAT NASUHA (QS At-tahrim : 8)

Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya malaikat pencatat keburukan akan mengangkat pena selama enam waktu (waktu dalam hitungan hari atau malam) dari setiap hamba yang berbuat dosa, jika dia menyesalinya dan memohon ampunan kepada Allah maka malaikat akan menjatuhkan pena nya( tidak jadi mencatatnya). Jika dia tidak menyesalinya maka akan dicatat sebagai satu dosa" (HR Thabrani dalam kitab Al-Kabiir, dan baihaqi, shahih).

Malapetaka terbesar yang menimpa manusia dewasa ini adalah keengganan mereka untuk selalu mengharap ridha Allah, sehingga mereka terus larut dalam bermacam dosa, siang dan malam.
Sebagian mereka mengganggap remeh suatu dosa. Mereka melihat bahwa dosa yang mengendap dalam dirinya adalah dosa kecil.
Pada akhirnya mereka mengganggap bahwa melihat gambar-gambar haram yang terpampang di majalah dan media lainnya sebagai hal biasa.

Sebuah ungkapan sarat makna mengatakan:

"JANGAN ENGKAU LIHAT PADA KECILNYA DOSA YANG ENGKAU LAKUKAN, TAPI LIHATLAH PADA SIAPA ENGKAU MELAKUKAN DOSA"

"JANGAN ENGKAU TANYAKAN BERAPA BESAR PAHALA IBADAH YANG ENGKAU LAKUKAN, TAPI TANYAKANLAH APAKAH YANG MENGHANCURKAN PAHALA IBADAHMU"

Kalimat inilah yang Insya Allah akan memberikan banyak menfaat bagi orang-orang yang jujur, orang-orang yang menyesali dosanya, dan orang-orang yang tak sudi kebatilan bersarang dalam jiwanya.Mereka adalah orang-orang yang beriman pada Firman Allah:

KABARKANLAH KEPADA HAMBA-HAMBA- KU BAHWA AKULAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG (QS AL-Hijr 49)

DAN SESUNGGUHNYA ADZABKU ADALAH ADZAB YANG SANGAT PEDIH (QS Al-Hijr 50)

(Sumber : Hadist shahih Aljamius-shahih, Bukhari-Muslim;
Abu Firly Bassam Taqiy ," Berdosa tapi masuk surga" ;Dr. Khalid Abu Syaudi "Ketika Allah Berbahagia" ; Dr khalid Abu Syaudi "Semilir angin surga") 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar