Cintaku, cucu-cucuku. Kemari, lihatlah cakrawala langit. Tahukah kau darimana datangnya hujan? Air yang terdapat pada bumi diserap oleh langit. Ia terkumpul menjadi awan dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Bagaimanapun, proses ini tidak terjadi setiap waktu. Kau tidak bisa bergantung pada hujan.
Contohnya, kau selalu membutuhkan air untuk minum, betulkah? Tapi bisakah kau bergantung dari air hujan yang turun dari langit? Akankah menatap langit dapat menghilangkan dahagamu? Tidak bisa, tidak selamanya hujan turun tatkala dahaga mendatangimu. Kau tidak mungkin berharap air turun dari langit ketika kau menginginkannya. Jika kau berdiri di sana berharap hujan akan turun, kau tak akan bisa menghilangkan dahagamu. Malahan kau akan berakhir dengan berkeliling bersama kotoranmu dan kau akan mati.
Sekarang lihatlah tanah ini cucu-cucuku. Selalu tersedia air di dalamnya. Jika kau gali tanahnya dan kemudian menemukan mata air, kau bisa meminum sepuasnya, sesuka hatimu. Untuk itu, jangan berharap dari langit. Kau harus berusaha dan menggali jauh ke dalam tanah untuk mendapatkan airmu.
Seperti itulah, cucu-cucuku, kau tak akan bisa menghilangkan dahaga jiwamu hanya dengan menatap langit memohon kepada Allah Swt. sembari berkata, “Allah ada di sana. Dia yang akan menyediakan.” Allah ada dan Dia akan menolong pada saat yang tepat, tapi sebelumnya kau harus berusaha. Kau harus mencoba.
Sebagaimana titik-titik air yang terdapat pada bumi diserap oleh langit dan turun kembali ke bumi dalam bentuk hujan, Allah mengambil apapun yang kau miliki dan mengembalikannya kembali padamu. Sifat-sifat apapun yang kau miliki akan kembali padamu. Jika kau mengumpulkan sifat-sifat neraka, itulah yang akan kau dapatkan kembali. Tapi, cucu-cucuku, jika kau mengumpulkan sifat-sifat surga, kau akan meraih surga. Jika kau mengumpulkan kebijaksanaan, semua sifat-sifat baik di dalam dirimu dan bertingkah laku dengan baik, Allah akan membuat sifat-sifat tersebut menjadi jauh lebih indah lagi dengan cahaya-Nya. Dia akan merubah sifat-sifat tersebut menuju kemerdekaan bagi sang jiwa dan membuat hujan turun membasahi dirimu. Allah akan mengambil apa yang kau miliki dan merubahnya menjadi sesuatu yang jauh lebih baik, sesuatu yang jauh lebih bernilai. Dia akan membuatnya sempurna dan mengembalikannya padamu.
Allah itu ada. Dia ada dimanapun, tapi kau harus menggali ke dalam dirimu dan menemukan Dia di sana. Segala tindakan-Nya harus hadir pada dirimu. Baru kemudian kau akan meraih khazanah rahmat. Untuk itu, anak-anak, jangan berpikir, “Allah akan melakukannya. Allah akan menyediakannya.” Merupakan suatu kesalahan tatkala menatap langit dan berpikir, “Aku tidak perlu melakukan apapun. Hujan akan datang dengan sendirinya.” Tidak ada manfaatnya bersikap seperti itu.
Cintaku, cucu-cucuku. Pikirkan baik-baik. Pikirkan tentang tugas yang harus kau lakukan. Jangan kau tatap langit, tataplah ke dalam dirimu. Semuanya ada di dalam dirimu, sebagaimana air terdapat di dalam tanah. Cintaku, cucu-cucuku. Kau harus memahami hal ini.
Diterjemahkan oleh sahabat Dimas Tandayu dari:
“Gazing at the Sky Will Never Quench Your Thirst”
Come to the Secret Garden: Sufi Tales of Wisdom
Written By M. R. Bawa Muhaiyaddeen
By ; Vicky Robiyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar