Suatu hari Rasulullah sedang berkumpul dengan para Sahabat, Pada kesempatan itu Rasulullah SAW bersabda :
"KELAK AKAN DATANG KEPADA UMAT MANUSIA SUATU ZAMAN DIMANA MEREKA MERUSAK SUNNAHKU DENGAN MELAKUKAN BID'AH. BARANGSIAPA TETAP BERPEGANG TEGUH KEPADA SUNNAHKU , DIA AKAN DIKUCILKAN. DAN BARANGSIAPA MENGIKUTI AJARAN BID'AH, DIA AKAN MENDAPATKAN LIMA PULUH KAWAN ATAU LEBIH BANYAK LAGI "
Dalam riwayat lain disebutkan ; “Akan datang suatu masa atas manusia dimana orang yang sabar memegang agamanya seperti orang yang memegang bara api ( HR Tirmidzi dari anas )
Mendengar informasi yang mengagetkan itu , para sahabat ingin memperjelas lebih dalam, "Ya Rasulullah , sesudahku nanti adakah orang yang memiliki keistimewaan?"
Rasul menjawab ; "Ya masih ada"
"Adakah mereka bertemu denganmu? tanya para sahabat lagi.
Rasul menjawab, "Mereka sudah tidak bertemu lagi denganku".
"Ya Rasulullah , masih adakah wahyu yang diturunkan kepada mereka? tanya para sahabat
Rasulullah menjawab lagi, "Sudah tidak ada lagi wahyu yang diturunkan kepada mereka."
Ya Rasulullah bagaimana keadaan mereka?
Sambil bereksperesi sedih , Rasul menjawab, " hati mereka rapuh bagaikan garam dimasukkan kedalam air."
Karena merasa penasaran , para sahabat memperjelas lagi kepada Rasulullah. "Ya Rasulullah , bagaimanakah pola hidup mereka di zaman itu?"
"Mereka hidup bagaikan ulat yang sangat kecil yang berada di dalam Cuka" Jawab Nabi SAW.
"Ya Rasulullah, terus bagaimana mereka dapat memelihara agama? desak para sahabat.
"Ibarat memegang api yang membara. Bara diletakkan, api itu akan padam. Dan bila dipegang, tentu akan membakar dirimu." Kata Rasulullah dengan mimik serius.
Para Sahabat pun terdiam. Mereka membayangkan betapa diakhir zaman kelak keadaannya sangat mengerikan, sebab kebanyakan dari mereka telah terseret ajaran bid'ah dan membuang jauh-jauh sunnah Rasul. Hidup mereka dipenuhi dengan nafsu syahwat dan keserakahan, sehingga mereka menghalalkan segala cara. Memegang ajaran agama -diibaratkan nabi SAW - seperti memegang api yang membara, jika dipegang teguh akan mendapatkan cacian dan dijauhi teman-temannya, tapi bila dilepaskan agamanya akan hancur dan berakibat murka Tuhan. Para sahabat pun membayangkan betapa mulia nya orang-orang diakhir zaman nanti yang tetap memegang teguh ajaran agama, tanpa mempedulikan keadaan yang carut marut.
Para Sahabatpun makin merasa prihatin dan ngeri lebih dalam begitu mendengarkan keterangan Rasulullah tentang manusia akhir zaman - sebagaimana diriwayatkan ibnu Abbas- dengan sabdanya, "Diakhir zaman nanti akan datang sekelompok manusia yang wajahnya manusia , tapi hatinya setan.
Sifat mereka sangat buas seperti harimau, tidak terbersit sedikitpun dalam hatinya rasa kasih sayang, suka membunuh, dan biasa melakukan perbuatan kotor. Bila didekati mereka mencintaimu. Tapi Bila dijauhi mereka mengumpat dan membencimu.
Bila dipercaya mereka khianat . Anak-anak kecil dilingkungan mereka sudah terbiasa berhutang, remajanya sudah bejat moralnya, sedangkan yang sangat jahat Mereka tidak mau lagi melaksanakan " Amar makruf nahi Munkar”( mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan)"
Para Sahabat nabi merasa terheran-heran dengan keadaan orang-orang diakhir zaman itu. Mereka semua terdiam seribu bahasa mendengarkan penjelasan dari Nabi Pamungkas itu mengenai kebengalan dan kebejatan orang-orang itu.
Belum sempat mereka bertanya , Rasulullah SAW telah menandaskan lagi sabdanya , "Siapa orang yang memuji dan memuliakan mereka akan menjadi orang yang hina, dan siapapun yang meminta sesuatu kepada mereka akan menjadi orang fakir. Sebab yang mereka tegakkan adalah yang Bid'ah. Dan yang mereka jauhi adalah yang sunnah Rasul. Ketika keadaan sudah demikian , Maka Allah menguasakan mereka kepada pemimpin yang jahat, dan doa mereka tidak lagi dikabulkan Allah"
Kaum muslimin yang hidup dizaman sekarang ini , apakah mereka sudah tergolong dari manusia yang di isyaratkan Rasulullah itu? Tentu, kita tidak tahu secara persis sebab masih banyak orang-orang yang selalu memelihara sunnah Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi kaum muslimin tidak boleh berbangga hati atas semua itu. Sebab apa yang diisyaratkan Rasulullah pun juga banyak yang dilakukan kaum muslimin . Bahkan terkadang pula banyak kita jumpai orang-oran 'alim' yang sengaja "menjual" ayat-ayat Tuhan dengan menukar dengan segala sesuatu yang bersifat keduniawian. Bukan hanya itu , banyak aplikasi ibadah yang dibawa Rasulpun ditambah-tambah , karena mereka menyangka akan bisa menyempurnakan nya menurut logika mereka.
Allah telah memberikan keterangan yang tegas dan jelas kepada kaum muslimin , Katakanlah ,Katakanlah "JIKA KAMU (BENAR-BENAR) MENCINTAI ALLAH , IKUTILAH AKU (MUHAMMAD) , NISCAYA ALLAH MENGASIHI DAN MENGAMPUNI DOSA-DOSA MU.ALLAH MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG " (QS Ali-Imran :31) . "DAN BARANGSIAPA TAAT KEPADA RASUL, MAKA SUNGGUH IA TELAH TAAT KEPADA ALLAH DAN BARANGSIAPA BERPALING ,MAKA KAMI TIDAK MENGUTUS ENGKAU SEBAGAI PENJAGA ATAS MEREKA" (QS AnNisa :80)
Namun masih ada sebagian dari mereka tidak faham bahwa Nabi Muhammad sesungguhnya penghulunya para Nabi Allah (Nabi Terakhir) sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT di dalam Al-Quran. Buktinya mereka masih mengangkat 'nabi baru" dari kalangan mereka sendiri, entah dia itu sebagai pemimpin gerakan , pemimpin keormasan atau pemimpin aliran tertentu "
Wallahualam bishawab.
(dikutip dari : Wawan Susetya " Jika Surga Neraka (tidak pernah) ada" )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar