Seekor anak kerang didasar laut mengeluh kepada ibunya.
Sebutir pasir tajam masuk kedalam tubuhku yang lembek.
"Anakku, Tuhan tak memberi kita tangan,
Sehingga ibu tidak bisa menolongmu.
Ibu tahu, itu sakit, tapi terimalah sebagai takdir.
Kuatkan hati, kerahkan semangat melawan nyeri yang menggigit.
Balut pasir itu dengan getah perutmu.
Hanya itulah yang bisa kau perbuat" kata ibunya-
dengan sendu dan lembut sambil menitikkan airmata
Anak kerang pun menurut
Kadang rasa sakit begitu hebatnya,
Sehingga ia sempat meragukan nasehat ibunya.
Dengan air mata ia bertahan,
Tidak hanya hari demi hari, tapi bertahun-tahun.
Tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya.
Makin lama makin halus
Rasa sakitpun makin berkurang
makin lama mutiaranya semakin besar
Rasa sakit akhirnya menghilang sama sekali
Sekarang...............
Sebutir mutiara besar, utuh mengkilap,
Dan berharga mahal terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya membuahkan hasil yang menakjubkan.
Dirinya kini menjadi sangat berharga
(Dikutip dari Sentuhan Kalbu, karya Ir Permadi Alibasyah)
=BC/18/10/09=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar