BY : LENTERA SUFI
Tuntutan terbaikmu adalah apa yang Dituntut oleh Allah padamu
Banyak sekali permintaan, permohonan, dan tuntutan kita yang kita ajukan kepada Allah Ta'ala. Tetapi manusia sering lupa, tuntutan apakah yang terbaik dari sejuta tuntutan itu?
Manusia banyak diberi peluang untuk memohon apapun, yang bermanfaat bagi dunia akhirat. Lalu permohonan apakah yang terbaik bagi diri anda?
Manusia seringkali protes pada orang lain, pada diri sendiri, bahkan secara ekstrim protes kepada Allah. Apakah protes dan permintaan itu sudah selayaknya kita adukan?
Mari kita pilih, dan pilihan kita pasti lemah. Maka kita serahkan saja pilihan tuntutan kita kepada Allah swt. Dan pilihanNya, adalah apa yang dituntut oleh Allah kepada kita adalah tuntutan kita yang terbaik.
Ada tiga hal utama, dimana Allah menuntut kita:
1. Takhalli: Yaitu menepiskan segala sesuatu, kecuali sesuatu itu dari Allah Ta'ala.
2. Tahalli: Yaitu merias segala hal yang diridloiNya padamu, dan melaksanakan ridlo itu, kemudian mengembalikan semuanya kepada Allah Ta'ala.
3. Tajalli: Musyahadah terus menerus terhadap apa pun, bahwa semuanya tidak ada kecuali hanya Allah, dari Allah, kepada Allah, dan menyaksikan Allah bersama Allah.
Takhalli juga berarti menepiskan segala kejahatan dan keburukan nafsu kita dari dalam diri kita. Takhalli juga bermakna menfanakan diri kita dalam kesunyian bersama Allah Ta'ala.
Tahalli yang berarti menghias, juga bermakna menghias diri dengan segala kebajikan dan akhlak mulia, kehambaan yang bersahaja di hadapanNya.
Tahalli berarti pula memandang segalanya sebagai manifestasi dari KemahaindahanNya.
Sedangkan Tajalli bisa berarti Musyahadah dan Ma'rifat terhadap Tampilnya Allah melalaui Af'al, Asma' dan SifatNya, dalam kesemestaan dunia dan akhirat ini.
Untuk mendukung tuntutan itu, dilaksanakan melalui tiga hal:
1. Thaat kepadaNya dan merasa cukup bersamaNya.
2. Benar dalam melaksanakan 'Ubudiyah (menuju kepadaNya)
3. Menegakkan Hak-hak RububiyahNya, dan melaksanakan perintahNya serta pasrah total pada Sifat PerkasaNya.
Rasulullah saw. Bersabda: "Allah tidak meminta pertanggungjawaban makhluk mengenai Dzat dan SifatNya, mengenai Qodlo dan QodarNya, tetapi meminta pertanggungjawaban mengenai perintah dan laranganNya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar