Aku berkata kepada seorang teman, “Kau lihatkah perempuan itu yang bersandar dilengannya? Kemaren dia bersandar di lenganku”
Lalu ia berkata: “Esok ia akan bersandar di lenganku”.
Aku berkata lagi, “Lihat itu perempuan yang tengah duduk disampingnya;
Kemaren dia duduk disebelahku.”
Ia lantas berujar :”Esok ia akan duduk disampingku”
Dan aku berkata,: Tidakkah kau lihat perempuan itu sedang minum dari pialanya?
Kemaren ia menyesap dari pialaku.”
Ia berkata lagi, :Esok ia akan minum dari pialaku.”
Aku berkata, “Lihat bagaimana ia memandang lelaki itu dengan penuh cinta!
Dan persis dengan pandangan seperti itu kemaren ia memandangku.”
Temanku itu pun berkata : “Esok ia akan memandangku seperti itu juga.”
Lalu aku berkata, : “Dengarkan bisikan senandungnya yang penuh cinta di telinga lelaki itu. Kemaren ia senandungkan itu di telingaku. “
Ia berkata : “Esok ia akan menyenandungkannya di telingaku “.
Aku berkata, : “Lihat ia sedang memeluk lelaki itu, kemaren dia memeluk diriku.”
Ia berkata : “Esok ia akan berada dalam dekapanku”
Aku berkata, : “Betapa anehnya perempuan itu !”
Temanku menjawab : “DIALAH KEHIDUPAN.”
(Kahlil Gibran)
***
Tiada yang abadi…
Yang abadi adalah perubahan itu sendiri
Ketika tapak-tapak telanjang menyusuri hari, yang terbayang hanya kehidupan….kebahagiaan… bukan kesengsaraan dan kesedihan… .
dimana kehidupan…? Bagaimana mengisi kehidupan….
Apakah dengan menangisi hari-hari kemaren yang penuh dengan kesengsaraan, kegelapan, dan kebencian.
Ataukah mengisi dengan cinta tanpa arah, cinta yang penuh tipu daya yang menyesatkan? Bayang-bayang fatamorgana yang dari kejauhan begitu memikat, menjanjikan kemesraan, keindahan yang memabukkan, dikejar-kejar namun tak kunjung terjangkau..
Atau mengisi dengan cinta suci Tuhan yang menjanjikan ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan?
Hidup adalah hari ini, bukan kemaren atau esok. Hari kemaren telah berlalu, yang bisa diambil darinya hanyalah pelajaran untuk lebih hati-hati melangkah kedepan.
Sedangkan hari esok belum tentu ada , tanpa kepastian, baru dalam angan dan bayang- bayang. . Hidup itu hari ini!.
Hidup harus diisi dengan kebahagiaan. Kebahagiaan yang hakiki…
“Kita ditakdirkan untuk bahagia tapi dikondisikan untuk susah”
Tapi kondisi tersebut tidak mesti membuat kita bersedih. Apapun yang terjadi pasti ada sisi baiknya. Walau satu titik kebaikan. Tergantung bagaimana kita mensikapinya. Maka fokuskan pikiran kita ke yang baik tersebut sehingga timbullah rasa syukur.
Apapun yang menimpa kita pasti yang terbaik. Kalau susah kita sabar dapat pahala. Kalau syukur ditambah rahmatnya..
Kalau miskin Alhamdulillah nanti diakhirat tidak dihisab, Kalau kaya Alhamdulillah bisa banyak beramal dengan kekayaannya.
Bila hati sedih dan gelisah segera introspeksi itu tandanya kita melakukan kesalahan dan dosa. Maka kita jadikan kegelisahan untuk menuju taubat.
Ketika bertaubat Allah akan gembira ( Karena Allah berbahagia melihat hambanya yang bertobat). Ketika Allah sudah berbahagia , Allah Ridha. Saat itulah akan muncul ketentraman dan ketenangan jiwa. Saat itulah akan terbuka segala pintu kebaikan.
“Apabila kamu mendapat kenikmatan, maka peliharalah ia, jangan sampai sirna. Karena dosa-dosa akan membuatnya sirna. Peliharalah nikmat itu dengan ketaatan pada Tuhan sekalian hamba”
Jadi… apalagi yang harus membuat kita bersedih? Semua nikmat dan rahmat ada didepan mata. Bukankah hidup didunia ini hanya sementara? Sebagai tempat persinggahan untuk mencari bekal pada kehidupan yang sebenarnya ,yang lebih kekal di kampung akhirat nanti?
Apa yang kita miliki sekarang ini hanyalah titipan dan sebagian milik orang lain.
Hidup semata-mata adalah saluran berkah bagi orang lain. Kebahagiaan datang ketika kita bisa membuat orang lain bahagia. Ketika kita bisa membuat orang lain tersenyum. Tersenyum untuk membuat orang yang susah tersenyum.
Persembahkanlah yang terbaik untuk kehidupan. Bersikaplah optimis, berfikir positif. Jauhkan pikiran-pikiran negative. Karena pikiran negative hanya akan menguras energi untuk melemahkan kita. Jauhkan prasangka, seringkali prasangka itu hanya menjebak hati untuk mengembara ke hal-hal yang belum tentu terjadi, bahkan jauh dari hal yang sebenarnya.
Berbuatlah ! jangan takut gagal. Orang yang gagal adalah orang yang tidak pernah berbuat. Tidak ada istilah kegagalan bagi kita. Bukankah kegagalan itu sendiri suatu keberhasilan? Berhasil untuk gagal. Berhasil merasakan bagaimana rasanya kegagalan. Pada akhirnya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Coba dan coba lagi. ..
Carilah jalan mendaki, menyediakan semua yang kita punya untuk memberi dan berbagi, Apakah berupa harta, nasehat, motivasi atau dari diri sendiri.
Hiduplah sederhana jangan bermegah-megah karena kemewahan yang kita miliki tidak menjamin akan mendekatkan diri kita kepada Allah, akan memberikan kesempatan kita untuk beribadah.
Bahagiakan keluarga, bahagiakan orang lain, bahagiakan diri sendiri. Kebahagiaan ada di dalam hati. Bersihkan cermin hati, sebab harga diri seseorang dimata Allah dilihat dari kualitas hatinya, Miliki hati yang selamat, yaitu hati yang bersih, hati yang suci, hati yang hidup, hati yang kaya dan ikhlas.
Betapa sebenarnya. harga diri seseorang adalah seberapa pentingnya dia bagi orang lain.
Jadilah pribadi yang spontan, pribadi yang hebat, dengan menghebatkan orang lain.
Semua perjalanan adalah perjalanan kejiwaan. Carilah jalan-jalan kebaikan. Sehingga orang yang berjalan dijalan kebaikan sebetulnya berjalan bersama Tuhan.
Kesulitan adalah biaya untuk mencapai kebesaran.
Penyesalan adalah luka yang mendidik, tetapi membayangkan penyesalan yang belum terjadi adalah sesuatu yang memesrakan.(MT)
Oh, betapa semuanya itu benar, nasehat- nasehat yang menuntun agar kita selalu bersyukur untuk mencapai kebahagian. Berbahagia untuk menghilangkan kesedihan. Tidak ada gunanya bersedih karena kita ditakdirkan untuk berbahagia.
Kelihatannya begitu mudah, begitu gampang, begitu sederhana. Pelaksanaannya tidaklah semudah diucapkan. Tapi pasti bisa….
Untuk mencapai semua itu tidak terlepas dari “tujuan” dan “niat”.
Berniatlah untuk berbahagia dan latihlah diri mengisi setiap kesempatan untuk melakukan kebaikan. Lalu iringi dengan Tip nya AA GYM dengan 3M nya, “Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan Mulai sekarang juga”.
Kemudian iringi dengan doa lalu berserah diri pada Allah SWT.
Ayo… saatnya kita berbahagia…. Jangan bersedih karena kita ditakdirkan untuk berbahagia… Bukan untuk bersedih.
Carilah kebahagiaanmu dengan membahagiakan orang lain
Carilah kesenanganmu dengan menyenangkan orang lain
Jadilah lentera kehidupan.
Daripada mengutuki kegelapan lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan (Stephen Covey).
Selamat berbahagia…
*BC/02/06/09*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar