Bismillahirrahmaanirrahiim
Karena tobat adalah perintah yang agung, maka didalamnya harus ada beberapa syarat.
Para Ulama telah mengatakan Syarat tobat yang digali dari AlQuran dan Sunnah sbb:
1.Berhenti melakukan dosa itu selamanya
2. Menyesali dosa yang telah dilakukannya
3. Berjanji untuk tidak mengulanginya
4. Mengembalikan hak-hak orang yang telah dizhalimi atau meminta maaf dan keridhaan darinya.
Sebagian ahli ilmu menjelaskan secara rincian SYARAT TOBAT NASHUHA :
Karena tobat adalah perintah yang agung, maka didalamnya harus ada beberapa syarat.
Para Ulama telah mengatakan Syarat tobat yang digali dari AlQuran dan Sunnah sbb:
1.Berhenti melakukan dosa itu selamanya
2. Menyesali dosa yang telah dilakukannya
3. Berjanji untuk tidak mengulanginya
4. Mengembalikan hak-hak orang yang telah dizhalimi atau meminta maaf dan keridhaan darinya.
Sebagian ahli ilmu menjelaskan secara rincian SYARAT TOBAT NASHUHA :
1.MOTIVASI DALAM MENINGGALKAN PERBUATAN DOSA ITU ADALAH KARENA ALLAH SEMATA bukan karena selainnya. Seperti karena memang sudah tidak mampu melakukan dosa itu, tidak ada lagi kesempatan untuk melakukannya, atau karena takut menjadi pergunjingan orang.
Bukan termasuk orang yang bertobat jika meninggalkan dosanya bertujuan untuk menyelamatkan diri agar tidak menjadi pergunjingan orang atau karena mungkin karena takut akan dikucilkan dari pergaulan
Bukan dikatakan orang yang bertobat jika meninggalkan dosanya karena bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebugaraannya (seperti orang yang menghindari zina yang keji hanya agar takut terkena AIDS)
Bukan termasuk orang yang bertobat jika orang yang meninggalkan perbuatan dosanya hanya karena dia tidak mampu melakukannya, padahal semua itu bertentangan dengan kemauannya.seperti Orang yang gemar berbohong jika terkena penyakit tenggorokan hingga tidak mampu membuatnya berkata-kata lagi.
Tobat harus disertai penyesalan dan membuang jauh-jauh keinginan untuk mengulangi perbuatan maksiat tersebut.Dalam hal ini rasulullah bersabda ;"PENYESALAN ADALAH TAUBAT" (HR Ahmad dan Ibnu majah , shahihul jaami";6802)
Realitasnya , Allah memang telah menjadikan orang-orang yang hanya mampu berharap dengan ucapan tetapi tidak sanggup melakukan dalam perbuatan
RASULULLAH BERSABDA : "SESUNGGUHNYA DUNIA INI DIPERUNTUKAN BAGI EMPAT GOLONGAN" :
GOLONGAN PERTAMA adalah seorang hamba yang telah dianugerahi oleh Allah harta dan Ilmu dan dia adalah orang yang bertaqwa kepada Tuhannya, dia menjalin silaturahim dan mengetahui bahwa didalamnya ada hak-hak Allah. Dan ini adalah sebaik-baik tempat( bagi dunia itu )
GOLONGAN KEDUA adalah hamba yang dianugerahi ilmu dan tidak dianugerahi harta, dia adalah orang yang mempunyai niat benar, dia berkata, "Seandainya aku memiliki harta niscaya aku bisa beramal seperti amalnya si fulan, maka dia akan mendapat pahala karena niatnya, dan pahala keduanya sama.
GOLONGAN KETIGA adalah hamba yang dianugerahi harta dan tidak diberi ilmu dan dia menjalankan hartanya tanpa ilmu, dia tidak pula menjadi bertaqwa kepada Tuhannya, tidak menjalin silaturahmi, dan tidak pula mengetahui bahwa didalamnya ada hak-hak Allah.
Mereka itu adalah seburuk-buruk tempat (bagi dunia).
GOLONGAN KEEMPAT adalah hamba yang tidak dianugerahi harta dan ilmu, dia berkata, "Seandainya aku memiliki harta niscaya aku akan beramal seperti amalnya si fulan, maka dia akan mendapat pahala seperti apa yang diniatkannya, dan balasan keduanya sama. "
(HR Ahmad dan Tirmizi)
2.SELALU MENGINGAT KEBURUKAN DAN KENISTAAN DOSA
Tobat yang benar adalah tobat yang tidak dibarengi dengan kegembiraan ketika dibenaknya terlintas perbuatan dosanya yang telah lalu, atau harapan akan mengulangi perbuatan tersebut pada masa yang akan datang.
KEBANYAKAN ORANG BERALIH DARI SATU MAKSIAT KE MAKSIAT LAINNYA dengan sebab- sebab berikut ini :
a. Percaya bahwa dosa yang dilakukan kadarnya ringan.
b. Bahwa kebanyakan jiwa seseorang lebih cenderung padanya dan dorongan syahwat lebih kuat melakukannya
c. Karena jenis maksiat tertentu dianggap lebih mudah daripada lainnya. Berbeda dengan maksiat yang menuntut adanya berbagai perlengkapan dan biaya.
d. Karena orang yang bersangkutan berada di lingkungan yang terbiasa dengan perbuatan dosa tersebut dan sulit baginya untuk berpisah dengan komunitasnya.
e. Karena seseorang menjadikan maksiat sebagai sarana untuk menyelamatkan diri. Dia merasa aman bila berada dilingkungan tersebut . Padahal lingkungan itu adalah tempat maksiat. Menurutnya keluar dari lingkungan tersebut adalah sama saja dengan menyerahkan dirinya kepada musuh.
3. MELAKUKAN TOBAT DENGAN SEGERA. SEBAB MENUNDA TOBAT ITU SENDIRI ADALAH DOSA YANG MEMBUTUHKAN TOBAT.
4. KHAWATIR DALAM UPAYA TOBATNYA MASIH TERDAPAT KEKURANGAN DAN TIDAK LANTAS BERLEPAS TANGAN SERTA TERLALU OPTIMIS BAHWA TOBATNYA PASTI TELAH DITERIMA, SEHINGGA MEMBUATNYA TERLENA DAN MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH.
5.MENGECEK ULANG DAN MENUNAIKAN KEMBALI HAK-HAK ALLAH YANG SEBELUMNYA DITELANTARKAN, seperti membayar zakat pada waktu lampau tidak pernah dikeluarkan, demikian pula dengan hak-hak kaum fakir miskin lainnya.
6.MENINGGALKAN TEMPAT DIMANA KEBERADAANNYA DITEMPAT TERSEBUT DAPAT MENYERETNYA PADA PERBUATAN MAKSIAT PADA KEDUA KALINYA.
7. MEMISAHKAN DIRI PADA PERGAULAN YANG TELAH MEMBAWANYA PADA JURANG KEMAKSIATAN.
Allah berfirman : "TEMAN- TEMAN KARIB PADA WAKTU ITU SALING BERMUSUHAN SATU SAMA LAIN, KECUALI MEREKA YANG BERTAQWA (QS az-zukhruf 67).
(Referensi : Hadist shahih Aljamius-shahih, Bukhari-Muslim;
Abu Firly Bassam Taqiy ," Berdosa tapi masuk surga" ;Dr. Khalid Abu Syaudi "Ketika Allah Berbahagia" )
BC22042010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar