Laman

Rabu, 30 November 2011

::: Pasangan Dari Tuhan :::

Bertahun-tahun yang lalu, Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab. Tidak hanya Aku meminta kepada Tuhan, Aku menjelaskan kriteria pasangan yang kuinginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh
pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini kuimpikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, Aku menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku.

Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku," Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan.

::: Itulah Cinta :::

Apakah telapak tangan kamu berkeringat, hati kamu deg-degan, suara kamu nyangkut di dalam tenggorokan kamu? Hal itu bukanlah cinta, tapi suka.    

Tangan kamu tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya? Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi.

Apakah kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang? Hal itu bukanlah cinta, tapi kamu sedang mujur.

Apakah kamu menginginkannya karena kamu tahu dia akan selalu disamping kamu? Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian.

Senin, 28 November 2011

::: Enam Batu Ujian Cinta :::

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna?

Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan?

Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama.
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan. Cintasejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri.

Rabu, 23 November 2011

::: Kisah di balik Semangkuk Nasi Putih :::

Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang
kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah
rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran
sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam
restoran tersebut.

"Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih."

Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.
Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan,

::: Kamu, Tulang Rusukku :::

Kisah yang penuh iktibar, semoga kita dapat mengambil pengajaran daripadanya.

WANITA: Menurut kamu, saya ini siapa?
LELAKI: (Berfikir sejenak, lalu menatap WANITA dengan pasti)
Kamu, tulang rusukku! Kerana Allah melihat bahawa Adam kesepian. Saat Adam sedang lena tidur, Allah mengambil rusuk Adam dan menciptakan Hawa. Semua LELAKI mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hatinya….


Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sementara.

Selasa, 08 November 2011

::: Kisah 7 Butir Batu :::

Dalam sebuah hadis diceritakan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu itu orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. 
Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya kerana apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.

Sabda Rasulullah mengatakan :
“Alhajju Arafat” (Haji itu wukuf di Arafah)


Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah ‘muallaf’.

::: 40 Tahun Berbuat Dosa :::

Dalam sebuah riwayat dijelaskan, bahwa pada zaman Nabi Musa as, kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang, lalu mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata:

“Wahai Kalamullah, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami!” Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka bersama-sama berangkat menuju ke tanah lapang. Dalam suatu pendapat dikatakan bahwa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang.
Setelah mereka sampai ke tempat yang dituju, maka Nabi Musa as mulai berdoa. 


Diantara isi doanya itu ialah: “Tuhanku, siramlah kami dengan air hujan-Mu,

::: Pudarnya Pesona Cleopatra :::

Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalam kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal. “Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu,” kata ibu.

“Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu,” ucap beliau dengan nada mengiba.

Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi di hatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku.

Jumat, 04 November 2011

::: Kisah Cinta Sejati Langit dan Laut :::

Dahulu kala,langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka sama-sama  saling menyukai satu sama lain. Saking sukanya laut terhadap langit, warna laut = langit.
Saking sukanya langit terhadap laut, warna langit = laut. 

Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan"aku cinta padamu" ke telinga langit. Setiap langit mendengar bisikan penuh cinta laut pun, langit tidakmenjawab apa-apa, hanya tersipu-sipu  malu wajahnya semburat kemerahan. 

Suatu hari, datang awan... Begitu melihat kecantikan si langit, awan seketika itu juga jatuh hati terhadap langit. Tentu saja langit hanya mencintai laut, setiap hari hanya melihat laut saja.

::: Mutiara Kehidupan :::

Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau.

Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati;
satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.

Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu;
tapi marilah kita coba saling bicara barangkali kita dapat mengusir
kesepian dan tidak merasa jemu.

Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya.
dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu.
Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin.
kalian; adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu.

Selasa, 01 November 2011

::: Belajar Mencintai :::

Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan.

::: Do You Know :::

Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi oranglain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning

::: Kisah Tragis Penunggang Kuda :::

Seorang Kaisar yang hidup di suatu masa, suatu hari berkata kepada seorang anggota barisan berkudanya yang terkenal termapil dan sangat tangkas dalam berkuda, akan memberikan semua wilayah yang berhasil ditempuh si pengunggang kuda. Tawara Kaisar langsung diterima. Dengan gesit di penunggang kuda itu melompat ke atas kudanya. Lalu memacu kudanya untuk lari secepat mungkin agar bisa menjangkau wilayah seluas mungkin.

Si pengunggang uda itu tak mau kehilangan waktu sedikit pun dan mau terus saja menunggang kudanya. Kendati pun lapar dan lelah, ia tak mau berhenti untuk maka, minum dan istirahat. Ia terus memacu kudanya tanpa mengenal lelah. Sampai akhirnya badannya tak sanggup lagi dan dia jatuh tersungkur ke tanah. Ia sangat lelah, samapai bernafas pun susah.

::: Tiga Orang Tuli Dan Guru Bisu :::

Pada suatu ketika, hiduplah seorang penggembala miskin. Setiap hari ia menggiring domba-dombanya ke bukit mencari rumput segar. Dari sana ia memandangi desa tempat ia tinggal bersama keluarganya. Ia tuli, tetapi itu tak jadi masalah baginya. Suatu hari istrinya lupa mengirim bungkusan makan siangnya; juga tidak menyuruh anak mereka untuk membawakannya. Sampai tengah hari kiriman itu tidak datang juga. Si penggembala itu berpikir, "Aku akan pulang dan mengambilnya. Aku tidak dapat berdiam di sini sepanjang hari tanpa sepotong makanan." Namun ia tidak dapat meninggalkan domba-dombanya. Tiba-tiba ia memperhatikan seorang pemotong rumput di tepi bukit. Ia menghampirinya dan berkata, "Saudaraku, tolong jaga domba-dombaku ini
dan awasi jangan sampai tersesat atau berkeliaran.